News

Massa BPA Segel Kantor Gubernur Aceh

BANDA ACEH (popularitas.com) – Ratusan mahasiswa lintas universitas di Aceh kembali menggelar demontrasi di beranda kantor Gubernur Aceh, Selasa, 9 April 2019. Massa bergerak pukul 10.20 WIB dari halaman taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh menuju kantor gubernur.

Pengunjuk rasa yang mengatasnamakan Koprs Barisan Pemuda Aceh (Koprs-BPA) tersebut mengenakan almamater masing-masing.

Pada aksi kali ini mereka kembali mendesak agar Pemerintah Aceh menolak kehadiran PT Emas Mineral Murni (EMM) yang mancakup dua wilayah kabupaten di Aceh, antara lain di Beutong, Nagan Raya dan Pegasing, Aceh Tengah.

Mereka menilai aktivitas pertambangan itu akan berdampak luas pada kerusakan lingkungan. Di samping itu, peserta juga mengatakan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah sebagai pengkhianat jika tidak berdiri bersama rakyat untuk menolak kehadiran PT EMM.

“Jika pemerintah Aceh tidak mengambil sikap untuk mendorong pemerintah pusat mencabut izin EMM, tidak menghentikan itu semua, maka kami rakyat Aceh akan kembali bergejolak. Ini adalah penjajah yang terbaru yang didukung oleh kapitalisme,” kata salah satu orator, Teguh Permana, di halaman kantor Gubernur Aceh.

Demonstran juga meminta Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah untuk turun dari ruangannya menemui mereka. Namun, Plt tak kunjung hadir. Massa pun mencoba merengsek masuk ke dalam kantor Gubernur Aceh. Beberapa saat sempat terjadi dorong-dorongan antara peserta aksi dengan barikade Satpol PP dan anggota Polisi.

“Kami sudah berkali-kali aksi, tapi mana Plt Gubernur, dia harus bertanggung jawab. Kami hanya meminta izin PT EMM dicabut sekarang juga,” ujar salah seorang orator dari atas mobil dengan peranti pengeras suara.

Massa yang semula menggelar aksi damai tersebut sempat terprovokasi untuk merangsek masuk ke dalam kantor Gubernur Aceh. Kata salah satu orator, itu provokasi oknum yang ingin mencederai aksi mereka.

“Mundur kawan-kawan… Mundur, jangan terprovokasi,” teriak salah satu korlap aksi.

Peserta kemudian merangsek mundur dan memilih duduk lesehan di beranda kantor gubernur. Untuk menenangkan massa, salah satu peserta naik ke atas mobil melantunkan shalawat badar dan kemudian mengumandangkan azan.

Selanjutnya, salah satu orator perempuan dari Universitas Abulyatama, Banda Aceh, Rahmatun Fhonna juga menyampaikan orasinya. Dia meminta agar massa tetap tenang dan jangan beringsut meninggalkan kantor gubernur.

“Kawan-kawan ini kantor milik kita. Milik rakyat. Jangan mundur. Kita tunggu sampai pak Plt turun,” ucapnya.

Tepat pukul 12.30 WIB massa menghentikan sejenak orasinya. Sebagian memilih berteduh di halaman kantor gubernur. Tak ada satupun dari pihak Pemerintah Aceh yang menemui peserta aksi. Mereka menyampaikan akan kembali melanjutkan aksi sampai sore hari.

Beberapa massa mahasiswa yang lain, kemudian bergerak ke plang nama kantor orang “nomor satu” di Aceh tersebut. Mereka memasang spanduk di sana dengan tulisan “Kantor Ini Telah Disegel”.

Baca: Menteri ESDM Resmikan Tiga Proyek Listrik 450 kV di Aceh

Informasi yang diterima popularitas.com menyebutkan saat demo berlangsung, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah justru sedang berada di Kecamatan Bebesan, Aceh Tengah, dalam rangka peresmian tiga proyek listrik bersama Menteri ESDM, Ignasius Jonan. (ASM)

Shares: