FeatureNews

Manis Pahit dan Sedikit Asam Madu Linot Bang Doel

Madu Linot sendiri, berasal dari lebah linot, atau dalam bahasa Melayu, jenis tawon itu dikenal dengan nama kelulut. Jenis madu ini dipercaya sangat berkhasiat untuk kesehatan, dan membantu proses metabolisme tubuh, serta mampu mengobati sakit maag.
Manis Pahit dan Sedikit Asam Madu Linot Bang Doel
Abdul Hamid, bersama dengan pertenak Madu Linot di Aceh Timur

DOEL HAMID, begitu nama pemuda ini di sapa. Lelaki yang sehari-hari bekerja disalah satu LSM yang bergerak pada bidang sosial dan pendidikan tersebut, disela kesibukannya, menyempatkan diri berbisnis dengan menjual madu.

Madu yang dikemas dalam wadah lebih kurang 100 mililiter tersebut, Ia dagangkan dengan merek sesuai namanya, yakni Bang Doel Madu Linot. Dengan memanfaatkan media sosial facebook, Ia kerap memasarkan cairan manis yang berasal dari labh tersebut.

Madu Linot sendiri, berasal dari lebah linot, atau dalam bahasa Melayu, jenis tawon itu dikenal dengan nama kelulut. Jenis madu ini dipercaya sangat berkhasiat untuk kesehatan, dan membantu proses metabolisme tubuh, serta mampu mengobati sakit maag.

Doel Hamid sendiri, mengambil bahan baku madu Linot dari peternak kelulut di Aceh Timur, dan selanjutnya Ia kemas, dan diperdagangkan kepada sejumlah rekan-rekannya, dan bahkan tidak sedikit yang membeli dari luar provinsi ujung pulau Sumatera ini.

“Ini bentuk upaya saya membantu para peternak madu Linot dari Aceh Timur,” kata pria asal Idi Rayeuk tersebut, saat bincang-bincang dengan popularitas.com, Sabtu, 8 Agustus 2020.

Merek dagang Bang Doel Madu Linot, tersedia dalam dua varian rasa, yakni madu berwarna kuning keemasan, dan hitam coklat. Kedua jenis ini, sama memiliki cita rasa yang manis dan sedikit asam.

Bang Doel Madu Linot kemasan 100 ML seharga Rp60 ribu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ayah dua anak bernama lengkap Abdul Hamid ini, menyebutkan, setiap harinya, tidak kurang Ia berhasil menjual dua hingga tiga botol madu linot, atau rata-rata perbulannya sebanyak 90 botol kemasan 100 mililiter dapat Ia pasarkan. “Umumnya pembeli kawan-kawan sendiri, ada juga yang dari luar kota,” tukasnya.

Jika bicara keuntungan dari bisnisnya dengan berdagang madu tersebut, tidak seberapa, dibandingkan dengan rasa kepuasan batin. Jadi begini, terangnya, madu yang saya kemas ini, sumbernya berasal dari para peternak lebah dari kawasan di Aceh Timur. Nah, selama ini, produksi madu disana lumayan baik, namun, kendala yang dihadapi oleh masyarakat adalah soal akses pasar, sebutnya.

Karena itu, lanjutnya kemudian, dirinya kemudian berinisiatif untuk membantu pemasaran madu linot produk peternak lebah disana. Selain itu juga, Ia mencoba memasarkan madu-madu itu dengan kemasan yang lebih baik. “bicara kualitas produk Aceh itu sangat baik, namun bentuk kemasan, dan akses pasar menjadi faktor yang harus diperhatikan. Agar setiap produksi yang dihasilkan, lebih mudah dijual,” paparnya.

Ia sendiri, kerap langsung memantau proses produksi madu linot yang dihasilkan oleh para petani. Selain untuk memastikan kualitas madu yang dihasilkan, dirinya juga ingin membangun komunikasi secara intens dengan peternak lebah, guna mendengar beragam persoalan dan kendala yang dihadapi.

Doel Hamid mengajak semua pihak, untuk membeli berbagai produksi yang dihasilkan oleh masyarakat, sebab, dengan cara seperti itulah kita dapat membantu masyarakat untuk terus mengembangkan potensi yang selama ini mereka hasilkan. “Ayo kita beli produk Aceh, terutama Madu Linot Bang Doel,” katanya seraya mempromosikan dagangannya. (sky)

Shares: