Dinas Kebudayaan dan Pariwisata AcehHeadline

Malam Perdana Ramadhan di Masjid Raya Baiturrahman

Kondisi malam perdana shalat Isya dan Tarawih di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh | Foto: IST

BANDA ACEH (popularitas.com) – Jamaah shalat Isya dan Tarawih memadati Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh pada malam pertama Ramadhan 1440 Hijriah, Ahad malam, 5 Mei 2019. Tak hanya di dalam bangunan, jamaah shalat Isya dan Tarawih ikut membludak hingga ke bagian halaman depan masjid kebanggaan masyarakat Aceh tersebut.

Pantauan di lokasi, pengurus masjid turut memberikan pembatas antara jamaah laki-laki dan perempuan di halaman depan masjid. Para jamaah bahkan terlihat ikut melentangkan sajadah di taman depan masjid yang memiliki kapasitas hingga 25 ribu orang tersebut.

Guna melancarkan ibadah di malam perdana Ramadhan tersebut, petugas keamanan turut menutup ruas jalan di depan Masjid Raya Baiturrahman. Jalanan itu hanya bisa digunakan untuk parkir kendaraan jemaah.

Masjid Raya Baiturrahman telah menjadi ikon bagi Kota Banda Aceh. Masjid ini juga memiliki nilai historis sekaligus saksi bisu perubahan ibu kota Aceh dari masa kolonial hingga era kemerdekaan Indonesia.

Kondisi malam perdana shalat Isya dan Tarawih di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh | Foto: Al Asmunda

Tak hanya itu, masjid yang kembali dibangun dengan satu kubah sebagai bentuk permintaan maaf Belanda terhadap orang Aceh pada 1879 tersebut, telah memiliki banyak perubahan dari bentuk aslinya. Teranyar adalah penambahan 12 payung elektrik yang belakangan menjadi daya tarik tersendiri. Terlebih payung-payung masjid tersebut turut dihiasi dengan pantulan ragam cahaya di bawah payung.

Seorang jemaah, Ridwan warga Lhoknga, Aceh Besar, sengaja memilih datang untuk shalat di Masjid Raya Baiturrahman. Padahal jarak yang ditempuh dari kediamannya menuju Masjid Raya mencapai waktu sekitar 45 menit.

“Karena jemaahnya di sini (Masjid Baiturrahman) ramai. Saya merasa kalau shalat di sini pertama di bulan Ramadan itu punya makna besar untuk saya pribadi,” ujarnya.

Sementara itu, Regina, perempuan asal Medan, Sumatra Utara, mengaku terharu melihat antusiasme masyarakat Aceh saat melaksanakan tarawih. Namun dirinya sedih tak bisa ikut merasakan shalat di Masjid Raya Baiturrahman.

“Sayang, nggak bisa shalat. Saya lagi halangan (haid-red) soalnya. Tadi penasaran aja pas di rumah, baru rasa juga bulan puasa gini di Aceh, pingin lihat gimana keramaian Masjid Raya,” katanya.(ASM)

Shares: