InsfrastrukturNews

Mahasiswa Tak Yakin Pasar Pusong Diubah Jadi Hotel Bisa Tambah PAD

Demisioner Ketua BEM FH UNIMAL Muhammad Fadli. (ist)

LHOKSEUMAWE (popularitas.com) – Demisioner Ketua BEM FH Universitas Malikussaleh (Unimal) Muhammad Fadli mengatakan, tak yakin dengan Pemerintah Kota Lhokseumawe yang menyebutkan ingin mengubah pasar menjadi hotel bisa menambah PAD.

Kata dia, hal itu tidak masuk akal. Menurutnya, selama ini banyak gedung atau bangunan di Lhokseumawe yang tidak berfungsi, tapi tidak dimanfaatkan dengan baik.

“Kita lihat selama ini, berbagai bangunan di Lhokseumawe banyak bangunan kontruksinya berhenti ditengah jalan, mangkrak yang tidak difungsikan seperti terminal bus, pasar buah, pasar ikan, lapangan upacara, pabrik garam dan museum,” sebut Muhammad Fadli kepada Popularitas.com pada Senin, 27 Juli 2020.

Padahal, kata dia bangunan tersebut adalah tempat yang paling strategis untuk menambah PAD, tanpa harus mengeluarkan anggaran lagi untuk memfungsikannya. Bahkan untuk melakukan transformasi dari pasar Pusong menjadi hotel itu membutuhkan anggaran besar.

“Jumlah uang Rp 10 milar ini jumlah yang sangat fantastis, mungkin uang sebanyak itu jika dialih fungsikan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat akan lebih sangat bermanfaat tanpa harus manambah banguan lain lagi di kota ini, bangunan yang sudah ada saja belum difungsikan,” katanya.

Fadli menyebutkan, Jika memang ingin membangkitkan PAD, Pemko Lhokseumawe seharusnya memfungsikan bangunan mangkrak yang sudah ada. Jangan sampai, lanjut dia masyarakat berfikir setiap pembangunan infrastruktur yang ada di Kota Lhokseumawe hanya untuk mengejar fee saja, setelah Infrastruktur berdiri berfungsi atau tidak maka, pihak Pemko tidak peduli lagi.

“Cara berpikir Pemerintah Kota Lhokseumawe jangan stagnan dan hipokrit lah, membuat kebijakan atas nama daerah dan rakyat namun faktanya di lapangan bahkan tidak masuk akal, seharusnya pemimpin itu pemikirannya harus bijak dan visioner,” ujarnya.

Reporter: Rizkita

Shares: