News

Mahasiswa Kuasai Ruang Paripurna DPRA

Sejumlah mahasiswa menerobos ruang paripurna DPR Aceh dalam aksi demontrasi, Selasa (8/9/2020). (Fadhil/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Sejumlah mahasiswa menerobos ruang paripurna DPR Aceh dalam aksi demontrasi, Selasa (8/9/2020). Mereka menerobos ruang ini setelah melakukan orasi di halaman gedung DPRA sekitar 1 jam lebih.

Di dalam ruang paripurna, para mahasiswa kembali menyanyikan yel-yel dan orasi secara bergantian. Sementara Ketua DPR Aceh Dahlan Jamaluddin bersama beberapa anggotanya berada di barisan paling depan dan menghadap ke arah mahasiswa.

Dalam orasi tersebut, mahasiswa berkali-kali menuding kalau semua anggota DPR Aceh dalam keadaan tertidur, sehingga tak mampu mengontrol kebijakan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Menurut mahasiswa, kebijakan Plt Gubernur selama ini jelas-jelas tak memihak kepada rakyat.

Dalam aksi di dalam ruang paripurna, perwakilan mahasiswa juga mengumandangkan azan, pertanda masuknya waktu salat Zuhur. Setelah azan, para mahasiswa berbondong-bondong menuju musala untuk melaksakan salat zuhur.

“Aksi ini kita skor 2 kali 10 menit, semua harus melaksanakan salat,” ujar salah satu peserta aksi.

Diberitakan sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Aceh (AMA) menggelar aksi demontrasi di halaman gedung DPR Aceh, Selasa (8/9/2020).

Aksi ini merupakan bentuk protes mahasiswa terhadap kebijakan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan lemahnya pengawasan lembaga DPR Aceh.

Selain berorasi, para mahasiswa juga ikut membentangkan spanduk berisi tuntutan dan protes terhadap DPR Aceh dan Plt Gubernur Aceh. Mereka umumnya memprotes kinerja DPRA yang dinilai lemah.

Presiden Mahasiswa UIN Ar Raniry, Reza Hendra Putra dalam orasinya menyebutkan, Aceh saat ini dihadapkan dengan permasalahan yang besar, terutama soal kepemimpinan yang tak pro terhadap rakyat.

“Ini problem sangat besar, tetapi dewan kita tidur, padahal Plt Gubernur Aceh kita melakukan kebohohan terhadap rakyat,” ujar Reza.

Dalam kesempatan itu, mahasiswa juga meminta tuntutan mereka untuk direalisaikan. Tuntutan tersebut salah satunya adalah soal transparansi dana penanganan Covid-19.

“Recofusing yang terjadi tidak jelas, APBA sangat banyak, padahal masih banyak masyarakat kita hidup di tengah kemiskinan,” jelas Reza.

Editor: dani

Reporter: Muhammad Fadhil

Shares: