News

Lokasi Food Estate di Aceh Besar Sedang di Survei Kementan

Ilustrasi, food setate. (net)

POPULARITAS.COM – Tim identifikasi calon lokasi food estate Kementerian Pertanian (Kementan) RI melakukan survei terhadap kesiapan kawasan food estate Siebreuh di Kabupaten Aceh Besar.

“Survei dilakukan guna memastikan kesiapan lahan dan kelompok tani serta Pemerintah Aceh dan Aceh Besar dalam melaksanakan program food estate Kementan yang berbasiskan korporasi petani,” kata Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh Cut Huzaimah seperti dilansir laman Antara, Jumat (30/4/2021).

Cut mengatakan, Pemerintah Aceh, Aceh Besar, kelompok tani dan pihak koperasi Siebreuh sudah jauh hari menyiapkan diri untuk menjalankan program food estate tersebut.

Sejauh ini, Tim identifikasi Kementan tersebut sudah meninjau lokasi areal persawahan Blang Raya yaitu mencakup enam kecamatan yakni Kuta Malaka, Suka Makmur, Ingin Jaya, Simpang Tiga, Darul Kamal dan Darul Imarah sesuai yang diusulkan.

Ketua Tim identifikasi calon lokasi food estate Kementan Suharjon menyampaikan, kedatangan mereka memang dilakukan mendadak, hal itu karena harapan Kementrian program ini dapat berjalan secepatnya.

“Maka kami diutus untuk melihatnya, sebenarnya ada 39 lokasi di seluruh Indonesia,” kata Suharjon.

Sementara itu, penggagas program pengembangan kawasan Food Estate Siebreuh Aceh Besar Juanda Djamal menyampaikan bahwa pendekatan program ini memadukan antara padi dengan ternak. Di mana, limbah padi seperti jerami diolah kembali menjadi pakan ternak.

“Kemudian, limbah ternak dapat diolah menjadi energi dan pupuk kompos, sehingga energi ini dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan mesin padi (rice miliing unit) maupun lainnya. Pendekatan hulur-hilir dan zero waste,” kata Juanda Djamal.

Juanda menjelaskan, pengembangan kawasan food estate ini menjadi langkah untuk meningkatkan kualitas produksi padi maupun ternak, harapannya juga biaya produksi dapat lebih murah, dan industri padi dapat diciptakan.

Tentunya, lanjut Juanda, semua ini harus didukung infrastruktur dan teknologi mekanisasi pertanian, sehingga korporasi petani ini juga dapat berbagi keuntungan dengan petani, apalagi pemiliknya adalah petani itu sendiri.

“Terpenting, kita sedang membangun kembali perilaku saudagar, kita ingin meninggalkan mentalitas bantuan,” ujar anggota DPRK Aceh Besar itu.

Disisi lain, Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Jakfar SP menuturkan, pihaknya memberikan dukungan penuh agar kawasan halal food estate Siebreuh di Aceh Besar tersebut dapat berjalan lancar dan sukses.

“Bahkan tim penyuluh juga bersedia untuk berpartisipasi menyukseskan kawasan ini menjadi sentra siebreuh (daging-beras),” kata Jakfar.

Shares: