News

Logistik Untuk Pengungsi Rohingya di Lhokseumawe Menipis

UNHCR Tuntaskan Pendataan Rohingya Terdampar di Aceh
Pengungsi Rohingya di bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe. (popularitas.com/Rizkita)

POPULARITAS.COM – Kebutuhan logistik untuk pengungsi Rohingya yang ditampung di Balai Latihan Kerja (BLK) Dasa Mee, Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe semakin berkurang.

Juru Bicara Satgas Penanganan Rohingya, Marzuki mengatakan, kebutuhan logistik untuk pera pengungsi Rohingya selama ini masih memanfaatkan stok bantuan logistic, yang diberikan oleh masyarakat.

“Semantara bantuan gelombang kedua sangat sedikit, padahal angka Rohingya gelombang kedua hampir 300 orang, untuk kebutuhan makan mereka dimasak oleh relawan didapur umum,” kata Marzuki, Senin (28/9/2020).

Marzuki bilang bahan logistik yang sangat dibutukan oleh para pengungsi berupa telur, air mineral dan makanan ringan. Sementara kebutuhan lainnya seperti beras dan bahan sembako masih bertahan untuk akhir tahun 2020.

“Apabila semua habis, kita hanya bisa mengandalkan bantuan dari NGO atau swadaya dari masyarakat yang ingin menyumbang, kalau dari Pemko Lhokseumawe tidak ada anggaran dan hingga saat ini belum mengeluarkan dana sepeserpun untuk penanganan pengungsi tersebut,” ujanya.

Lanjutnya, Terkait kondisasi mereka sejauh ini sudah lebih baik, seliain itu juga NGO dan UNHCR bekerja sama menidirikan pos kesehatan bagi pengungsi agar kondisi kesehatan mereka segera dapat diatasi.

“Untuk pengunsi Rohingya yang dirawat di rumah sakit sepertinya tidak ada lagi, terakhir dua pekan lalu ada dua orang yang di rawat, kondisi mereka sudah lebih baik dari sebelumnya, hanya saja kendala saat ini stok logistik sudah semakin menipis mengingat jumlah mereka sangat banyak setelah kedatangan gelombang yang kedua,” sebutnya.

Selama ini  pihaknya hanya mengandalkan bantuan dari pihak ketiga, pihaknya berharap agar bantuan nantinya untuk bersama-sama membantu dalam penangan ratusan pengunsi Rohingya di BLK Lhokseumawe.

“Untuk makan rutin saat ini  masih siaga tim ACT, dengan dapur umumnya. Yang terus melayani makanan bagi pengungsi siang dan malam,” pungkasnya.

Editor: dani
Reporter : Rizkita 

Shares: