HeadlineNews

Lhokseumawe Tertinggi Kasus Positif Covid-19 di Aceh

Lhokseumawe Tertinggi Kasus Positif Covid-19 di Aceh
Petugas medis China tangani pasien corona. ©2020 China Daily via REUTERS

BANDA ACEH (popularitas.com) – Setelah adanya penambahan 5 kasus positif Covid-19 di Kota Lhokseumawe, menjadikan kota tersebut secara akumulatif terdapat 8 kasus positif dan tertinggi di Aceh.

Penambahan kasus positif di Lhokseumawe setelah keluar hasil uji sweb RT PCR, Minggu (14/6/2020). Adanya kasus baru menjadikan Aceh secara kumulatif menjadi 27 orang positif virus corona, 19 di antaranya sembuh dan 1 pasien meninggal dunia.

Bila dilihat data Covid-19 di portal Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh. Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) antara Banda Aceh yang merupakan pusat mobilitas orang jauh timpang dibandingkan kota Lhokseumawe.

Begitu juga dengan sejumlah kabupaten/kota lainnya jumlah ODP dan PDP jauh dari data yang ditemukan di kota Lhokseumawe yang menjadi daerah terdapat positif Covid-19 tertinggi di Tanah Rencong.

Padahal Banda Aceh kota paling banyak terdapat ODP sebanyak 933 orang dan PDP 16 orang. Sedangkan kasus positif tercatat hanya 3 orang dan statusnya sudah dinyatakan sembuh semuanya. Artinya kota Banda Aceh tidak ada lagi pasien positif yang sedang dirawat.

Begitu juga Kabupaten Aceh Tamiang yang menjadi pintu masuk Medan, Sumatera Utara ke provinsi Aceh, secara kumulatif ada 94 ODP dan 4 orang PDP. Sedangkan kasus positif terdapat 5 orang dan sudah dinyatakan sembuh semua.

Bila dibandingkan dengan Kabupaten Aceh Utara, daerah secara geografi berdekatan dengan Kota Lhoksemawe terdapat 137 ODP, 3 PDP.

Lalu Kota Lhokseumawe data, Senin (15/6/2020) pukul 09.45 WIB berdasarkan portal Dinkes Aceh. Kasus ODP hanya 45 orang dan PDP 1 kasus. Namun kasus positif virus corona tercatat hingga sekarang sebanyak 8 orang, setelah adanya penambahan 5 kasus Minggu (14/6/2020) melalui pemeriksaan RT PCR.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Lhokseumawe, dr Said Alam Zulfikar menjelaskan, mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 masing-masing berinisial JH( 16) RS (63), MH (14), YI (13) sebagian dari mereka merupakan warga Kecamatan Muara Dua dan Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, sedangkan SH (45) asal Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara.

Bila merujuk data dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Lhokseumawe, ada penambahan kasus positif satu orang warga Aceh Utara berinisial SH. Sedangkan Kota Lhokseumawe penambahan sebanyak 4 kasus positif, bukan lima kasus, karena satu lagi warga Aceh Utara.

Anehnya dalam data di portal Dinkes Aceh tidak menyebutkan adanya penambahan kasus positif di Aceh Utara. Begitu juga di laman portal cobid19.acehprov.go.id tidak mencantumkan adanya penambahan kasus positif di Aceh Utara.

Setelah adanya penambahan 5 kasus positif Covid-19 di Kota Lhokseumawe, menjadikan kota tersebut secara akumulatif terdapat 8 kasus positif dan tertinggi di Aceh.

Kota Lhokseumawe juga tercatat ada ditemukan satu orang kasus positif Covid-19 yang meninggal dunia. Kasus PDP yang dinyatakan positif meninggal tercatat 1 kasus pada Maret 2020 lalu.

“Mereka berlima adalah satu keluarga, yang asal Aceh Utara juga keluarganya bukan kasus baru, mereka terkonfirmasi berdasarkan hasil swab yang diambil pasca pasien suami istri yang diisolasi di RS Cut Mutia, beberapa hari yang lalu ada 26 orang yang berkontak langsung dengan pasien kita ambil sampel swabnya, lima terkonfirmasi dan lainnya negatif,” ujar dr Said kepada Popularitas.com Minggu (14/6/2020).

Katanya, nantinya akan berupaya lagi untuk mencari orang-orang lain yang pernah berkontak langsung dengan lima orang positif tersebut untuk memetakan sebaran kasus Covid-19 di Lhokseumawe.

Sementara itu Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani membenarkan kasus baru di Lhokseumawe bertambah 4 orang dan satu lagi dari Aceh Utara. Total kasus baru positif di Aceh bertambah 5 orang dan secara akumulatif menjadi 27 kasus.

Ia menjelaskan, kelimanya terdiri dari anak, saudara ipar, dan mertua dari suami-istri, MS dan DI, yang sedang diisolasi di RSUD Cut Mutia (RSUCM), Lhokseumawe.

“Kelimanya akan diisolasi di RSUCM besok pagi untuk perawatan dan pemantauan lebih lanjut,” tutur SAG.

SAG menjelaskan, MS dan DL merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala). Pasangan ini diketahui positif Covid-19 berawal dari rapid test mandiri dan reaktif virus. Karena itu, dilanjutkan swab lendir tenggorokan dan hidungnya.

Hasil pemeriksaan swab dengan real time polymerase chain reaktion (RT-PCR), Laboratorium Fakultas Kedokteran, Usyiah, diketahui pasangan itu positif Covid-19, pada 19 Juni 2020.

Menyikapi OTG positif Covid itu, Tim Suveilens Gugus Tugas Covid-19 mengambil swab 23 orang, yang memiliki kontak langsung dengan MS atau DL, anggota keluarga dan teman dekatnya, pada 12 Juni 2020, dan dikirim ke Balai Litbangkes Aceh, di Lambaro, Aceh Besar.

Hasil pemeriksaan RT-PCR ternyata 5 orang konfirmasi positif Covid-19, dan kelimanya memiliki hubungan keluarga dengan pasangan suami-istri tersebut.

“Tim Surveilans Gugus Tugas Covid-19 tengah menelusuri lebih lanjut riwayat terpapar virus corona MS maupun DL. Ada informasi MS atau DL pernah ke Medan, namun sedang didalami akurasi informasi itu lebih rinci, seperti waktu pergi dan kembali ke Kota Lhokseumawe,” kata SAG.

Sementara itu, SAG merilis kondisi terakhir percepatan penanganan Covid-19 oleh Gugus Tugas Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota per tanggal 14 Juni 2020, pukul 15.00 WIB.

SAG melaporkan, data prevalensi Covid-19 berubah dengan ditemukan 5 kasus baru, warga Kota Lhokseumawe. Bila kemarin masih tercatat 22 kasus positif Covid-19 di Aceh, hari ini menjadi 27 kasus. Rinciannya, 2 orang dalam perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19 dan akan dirujuk 5 orang lagi, Senin (15/6/2020), 18 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia pada 23 Maret 2020.

Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di seluruh Aceh hari ini sebanyak 2.217 orang. Ada penambahan sebanyak 12 orang dibandingkan data kumulatif kemarin, yakni sebanyak 2.205 orang.

“ODP dalam pemantauan Gugus Tugas Covid-19 sebanyak 158 orang. Sedangkan sebanyak, 2.059 orang telah selesai menjalani masa isolasi secara mandiri, selama 14 hari” jelas SAG.

Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), lanjutnya, sebanyak 115 orang. Rinciannya, PDP yang sedang dirawat dilaporkan sebanyak 2 orang, sudah sembuh 112 orang, dan meninggal dunia sebanyak 1 orang. Kasus PDP meninggal tercatat 1 kasus pada Maret 2020 lalu.

“Kami ingatkan, selain ada ODP, PDP, dan Covid-19, di sekitar kita kemungkinan juga ada OTG yang berpotensi menularkan. Tak perlu panik menyikapinya melainkan tetap jaga jarak fisik minimal satu meter, kenakan masker, dan cuci tangan sesering mungkin,” pintanya.[acl]

Shares: