News

Kurikulum Darurat, Guru Tak Wajib Mengajar 24 Jam Sepekan

Ilustrasi. (foto: Jateng Today)

JAKARTA (popularitas.com) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)Nadiem Makarim tak lagi mewajibkan guru memenuhi jam ajar dengan hitungan 24 jam dalam sepekan. Relaksasi jam ajar itu diatur dalam kurikulum darurat yang tertuang dalam Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Kurikulum Dalam Kondisi Khusus.

“Pemerintah juga melakukan relaksasi peraturan untuk guru, bahwa guru tidak lagi diharuskan untuk memenuhi beban kerja 24 jam tatap muka dalam satu minggu,” kata Nadiem dalam konferensi pers secara daring, Jumat, 7 Agustus 2020.

Relaksasi jam ajar guru tercantum dalam poin keempat kurikulum darurat. Nadiem menjelaskan relaksasi jam ajar bertujuan untuk mengurangi beban guru, sekaligus memberikan fleksibilitas guru dalam mengajar.

Dengan relaksasi jam ajar, guru diharapkan meningkatkan pengajaran yang interaktif selama melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Jadi guru dapat fokus memberikan pelajaran interaktif tanpa harus mengejar pemenuhan jam,” imbuhnya.

Nadiem juga berharap relaksasi jam ajar dimanfaatkan para orang tua untuk turut aktif memberikan pengajaran bagi anaknya di rumah.

Mampu memberikan fleksibilitas dalam bagaimana bisa melibatkan orang tua di dalam proses pembelajaran,” kata Nadiem.

Sementara itu, Menteri Agama Fachrul Razi meminta para satpam yang bertugas di pasar-pasar memulangkan para siswa yang bermain ke pasar sebelum atau setelah jam pulang sekolah.

“Kita ajak masyarakat berpartisipasi, kita pesan kepada satpam-satpam di pasar yang dilewati, kalau pagi, siang ada anak-anak [siswa] yang berhenti di sini, suruh pulang aja. Enggak boleh,” kata Fachrul dalam konferensi pers Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi dalam kanal YoTube Kemendikbud, Jumat (7/8).

Lebih lanjut, Fachrul menyatakan para siswa diperbolehkan mengunjungi pasar selepas pulang sekolah hanya jika didampingi orang tuanya.

Ia pun meminta agar para orang tua memastikan anak-anaknya disiplin mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya, memastikan agar anak-anaknya langsung pulang ke rumah masing-masing selepas pulang sekolah dan tak berkunjung ke tempat lain.

“Sekarang dalam situasi yang lebih sulit. Karena murid akan pulang pergi ke sekolah, dia masuk sehat, pulang dia shopping, belanja, main sama teman-temannya kemana-mana, kena virus dan balik ke sekolah bawa virus. Itu yang kita khawatirkan,” kata Fachrul.

Sumber: CNN

Shares: