HeadlineNews

Kunker Pemerintah Aceh dan DPRA ke Amerika Serikat, untuk apa?

Pemerintah Aceh dan lembaga legislatif DPRA, akan melaksanakan kunjungan kerja ke The Rhode Island University, Amerika Serikat. Kegiatan tersebut, akan dilangsungkan pada 16-22 Mei 2022.
Kunker Pemerintah Aceh dan DPRA ke Amerika Serikat, untuk apa?
DPRA saat menerima kunjungan delegasi dari pihak University of Rhode Island USA pada 2016. (Ajnn)

POPULARITAS.COM – Pemerintah Aceh dan lembaga legislatif DPRA, akan melaksanakan kunjungan kerja ke The Rhode Island University, Amerika Serikat. Kegiatan tersebut, akan dilangsungkan pada 16-22 Mei 2022.

Dari kalangan legislatif, akan mengirimkan tiga orang, yakni, Wakil Ketua DPR Aceh, Dalimi dan Hendra Budian, serta satu anggota, Alaidin Abbas. Sementara, satu nama lainnya, yakni Safaruddin yang merupakan salah satu Wakil pimpinan parlemen menyatakan menolak untuk ikut serta dalam kunjungan tersebut.

Lewat keterangannya kepada Popularitas.com, Safaruddin menegaskan bahwa menegaskan bahwa dirinya tidak ikut dan tidak mengurus apapun terkait rencana kunjungan kerja ke University of Rhode Island, Amerika Serikat pada 16-22 Mei 2022. 

“Saya tidak ikut dan tidak mengurus apapun terkait agenda dimaksud,” kata Safaruddin kepada popularitas.com, Selasa (10/5/2022). 

Oleh karena itu, politikus Gerindra ini tak tahu menahu terkait surat rencana perjalanan dinas luar negeri tersebut, sebagaimana yang telah beredar di berbagai jejaring media sosial. 

“Dan sudah saya jelaskan ke beberapa teman media lainnya (bahwa saya tidak terlibat dalam kunker itu), tandasnya.

Berbeda dengan anggota DPR Aceh lainnya, Dalimi justru mengatakan, keberangkan dirinya ke Amerika Serikat bersama rombongan gubernur adalah hal yang sudah direncanakan sejak dua bulan lalu, dan bahkan telah mendapatkan persetujuan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). 

“Ini sudah melalui proses yang sangat panjang, sejak dua bulan lalu, prosedurnya jelas,” katanya, Selasa (10/5/2022).

Dan bahkan Dalimi menegaskan bahwa, dirinya pergi ke Amerika Serikat bukan untuk pelesiran atau bersenang-senang, namun untuk memenuhi undangan dan mendampingi sepuluh mahasiswa Aceh yang diterima melanjutkan study di The University Rhode Island.

“Jadi jangan pikir kami pergi ke sana untuk pelesiran dan bersenang-senang, semua ini sudah direncanakan,” tukasnya.

Sementara itu, unsur lembaga eksekutif akan dipimpin oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dan turut bersama berangka ke Amerika Serikat rombongan diantaranya adalah, Kepala BPSDM Aceh, Syaridin, Kepala Biro Umum Setda Aceh, T Adi Dharma, Juru Bicara Pemerintah Aceh, Tuanku MTA, Mirza Tabrani, Dosen USK yang juga Komisaris Bank Aceh, Yunita Arafah, istri Gubernur Aceh, Chalili Putra, Reza Hidayat, dan M Adhi Satria, masing-masing ASN pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).

Keberangkatan anggota DPRA dan rombongan Gubernur ke Amerika Serikat di sorot oleh LSM Masyarakat Transparasi Aceh (MaTA). Hal itu disampaikan oleh Alfian yang merupakan kordiantor lembaga swadaya masyarakat tersebut.

“Kita sangat menyesalkan hal tersebut. Tentu keberangkaan tim eksekutif dan legislatif itu bentuk menghamburkan anggaran untuk sesuatu hal yang tak penting,” katanya.

Karenanya, MaTA meminta agar keberangkatan itu dibatalkan saja, sebab sama sekali tidak memberikan dampak dan manfaat untuk kemajuan daerah sama sekali, tandasnya.

Menurutnya, anggaran miliaran itu semestinya dapat dialokasikan untuk kepentingan pembangunan lainnya, jika konteksnya bicara tentang pendidikan. “Ya prinsipnya bagi kami, agenda ke Amerika itu dibatalkan saja,” tandasnya kemudian.

 

Laporan : M Fadhil/Riska Zulfira

Editor     : Hendro Saky

Shares: