News

Komunitas Saleum Latih Aneuk Syahi Tarian Seudati

Komunitas Saleum saat tampil di sebuah kegiatan di Banda Aceh beberapa waktu lalu. (Istimewa)

POPULARITAS.COM – Komunitas Saleum mengadakan pelatihan aneuk syahi tarian Seudati dan arisan seni di gedung Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Kota Banda Aceh. Kegiatan ini akan berlangsung mulai 13 hingga 15 Oktober 2021.

Pimpinan Komunitas Saleum, Imam Juaini mengatakan, pelatihan itu melibatkan sanggar-sanggar seni dan siswa se-Banda Aceh dan Aceh  Besar. Kegiatan ini mengusung tema “Pembudayaan Seni Syair Tradisi dalam Interaksi Komunal Kesenian”.

“Kita turut menghadirkan para mestro-mestro yang sudah berpengalaman di bidangnya, seperti Syekh Marzuki hasan dari (IKJ), Syeh Asnawi Geunta dari (Jakarta), Moritza Thaher, Syeh Dhan Geunta, Fauzan Santa, A. Bakar AR dan Adi suwardi alias Adi Baguna,” katanya dalam keterangan, Selasa (12/10/2021).

Ia menjelaskan, aneuk syahi atau aneuk dhik memiliki peran yang sangat menentukan dalam permainan Seudati. Tanggung jawab untuk ritmee, irama serta syahi payang menjadi kunci dalam permainan seudati, terutama dalam hal Seudati Tunang.

“Seorang aneuk syahi harus mampu bersyair secara spontan yang harus mampu menjawab setiap kisah, sahi payang serta babakan saman dari tim lawan tanding sebelumnya,” jelas Imam.

Kata Imam, memiliki suara yang jelas, merdu, tinggi, berwawasan luas, memahami tempo, mudah beradaptasi serta spontanitas adalah kriteria-kriteria yang harus dimiliki oleh seorang aneuk syahi atau aneuk dhik dalam Seudati.

Seiring dengan perjalan waktu, lanjut Imam, regenerasi aneuk syahi ini terputus pada generasi tua. Sehingga menjadikannya seuatu yang langka saat ini.

Kondisi seperti itu, katanya, haruslah segera untuk diantisipasi, dengan melakukan upaya-upaya yang dapat mencetak generasi-generasi muda sebagai penerus seni tradisi di masa mendatang.

“Dari rasa keprihatinan ini, maka kita mencoba untuk melakukan suatu upaya melalui program pelatihan aneuk syahi. Di mana kegiatan ini turut didukung penuh oleh Kemendikbudristek RI, melalui program Fasilitasi Bidang Kebudayaan 2021,” ucapnya.

Ia menambahkan, selain pelatihan aneuk syahi Seudati, Komunitas Saleum juga melakukan kegiatan arisan seni bersama komunitas masyarakat di 5 kabupaten kota, yaitu Aceh Utara, Bireuen, Pidie Jaya, Pidie dan Aceh Barat.

“Kegiatan ini kita lakukan sebagai upaya membangkitkan kembali gairah berkesenian di masyarakat Aceh yang selama ini terhenti akibat wabah Covid-19,” tutur Imam.

Adapun bentuk kegitan yang dilakukan, kata Imam, berupa bermain bersama, berdiskusi, makan bersama serta saling berbagi.

Imam menyampaikan, kegitan tersebut dilakukan di sanggar masyarakat tempat seni tradisional itu lahir dan berkembang. Di antaranya Sanggar Geuredam Pasee, Rapai Grempheng Pidie (Sanggar Baloh Seutia), Rabbani Wahed (Sanggar Seulanga), Rapai Bubee (Sanggar Sabang Donya Pijay), dan Rapai Saman, Rateb Meusekat di Kampus UTU Meulaboh.

“Sementara kita akan membawakan Seudati, Rapa-i Geleng dan Likok Pulo. Besar harapan kami lewat program ini, kesenian tradisional Aceh terus hidup dan berkembang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman,” ujar Imam.

Editor: dani

Shares: