News

Kompleks Kerajaan Aceh Darussalam Direvitalisasi

Kompleks Kerajaan Aceh Darussalam Direvitalisasi
Tim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh bersama anggota DPR Aceh Irwan Djohan saat meninjau makam keluarga Kerajaan Aceh Darussalam di Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Rabu (30/9/2020). (Fadhil/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Sejumlah makam di kompleks pemakaman Kerajaan Aceh Darussalam atau Makam Kandang Meuh yang berada di Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh dilakukan revitalisasi.

Revitalisasi dilakukan untuk memperindah kembali kompleks tersebut. Sehingga, upaya ini akan memikat daya tarik para wisatawan baik lokal maupun mancanegara di masa yang akan datang.

“Kita perindah kembali, kita rapikan kembali, karena ini sejarah yang sangat luar biasa. Semua orang tau, sosok Iskandar Muda, ini sultan yang paling populer, sultan paling terkenal yang membangun Aceh masa lalu, ini kompleks makam Sultan Iskandar Muda, ya harus kita rawat baik-baik,” kata anggota DPR Aceh, Irwan Djohan, Rabu (30/9/2020).

Biaya revitalisasi tersebut bersumber dari pokok pikiran (pokir) anggota DPR Aceh Irwan Djohan yang dianggarkan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh.

Menurut Irwan, masih terdapat sejumlah makam di Kota Banda Aceh yang kondisinya memprihatinkan. Ia tengah berupaya semaksimal mungkin agar makam-makam tersebut dilakukan perawatan atau dipugar.

“Mungkin selama saya masih di DPRA, komisi 6 yang juga mitra saya Dinas Pendidikan, Disbudpar, jadi masalah pendidikan, sejarah, budaya tidak boleh kita lupakan,” ujar Irwan.

Menurut Irwan, situs sejarah bukan hanya penting bagi generasi sekarang yang dijadikan sebagai objek penelitian dan wisata sejarah, tetapi juga generasi di masa mendatang. Situs ini bakal menjadi bagian dari pendidikan generasi Aceh

“Ini sebenarnya sangat luar biasa potensinya bagi dunia tourism, pariwisata Aceh,” papar Irwan.

“Orang luar yang datang ke Aceh pasti yang salah satunya ingin dilihat adalah kebesaran sejarah Aceh masa lalu. Kalau kita tidak perhatikan, mungkin turis-turis atau luar Aceh akan timbul tanda tanya kok orang Aceh tidak menghargai sejarahnya sendiri, pahlawannya sendiri,” pungkas Irwan. []

Reporter: Muhammad Fadhil
Editor: Acal

Shares: