HukumNews

Kisah Tragis Sekeluarga Tewas di Tangan Orang Dekat

POPULARITAS.COM – Warga  Jalan Tgk Malem Muda, Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh dihebohkan penemuan sekeluarga tewas dalam rumahnya. Warga lalu menaruh curiga sudah 3 hari rumah toko (Ruko) tersebut tak pernah terlihat. Padahal sebelumnya saban hari mereka selalu beraktivitas dan saling menyapa dengan tetangga.

Namun sejak pagi Sabtu pintu ruko milik korban tertutup rapat dan pintu terkunci dari luar. Warga pun mengira korban Tjie Sun (46), Minarni (40) dan anak laki-laki, Callietosng (8) sedang tidak berada di kediamannya.

Semakin mencolok dan menambah kecurigaan warga hingga Senin malam (8/1/2018) masih saja sepi. Tetangga yang tinggal berhadapan dengan korban pun tak pernah melihat ada sekeluarga ini keluar rumah. Biasanya saban pagi, korban mengeluarkan mobil box mengantarkan barang, karena korban bekerja sebagai grosir makanan ringan.

Tetangga dekat korban yang rumahnya berhadapan, Nena Ahmadi mengaku terakhir kali bertemu dengan korban pada hari Jumat. Mereka pun sempat bertegur sapa, sebelumnya istri korban mengantarkan anaknya sekolah di Sekolah Dasar (SD) Methodis, Banda Aceh.

“Terakhir kami ketemu dia hari Jumat, sabtu sudah gak nampak lagi,” kata Nena Ahmadi, Rabu (10/1/2018).

Nena bersaksi, sepengetahuannya yang sudah sekitar 6 tahun menjadi tetangga tidak ada karyawan yang menginap di rumah itu. Akan tetapi, karyawannya hanya datang pada pagi hari dan pulang jelang malam. Namun sejak Sabtu tak lagi kelihatan korban, karyawan itu pun juga tak pernah lagi terlihat.

“Karyawan datang pagi, pulang sore gak ada yang menginap,” jelasnya.

Sejak pagi Sabtu hingga ditemukan Senin malam (8/1/2018), pintu ruko terkunci rapat. Sehingga menaruh curiga warga sekitar, terlebih sudah mulai tercium bau amis yang menyengat. Hingga warga melaporkan kecurigaan itu kepada Polsek Kuta Alam dan petugas pun langsung menuju lokasi kejadian pada pukul 19.30 Wib.

Proses indentifikasi ketiga mayat tersebut berlangsung hingga Selasa (9/1/2018) dini hari pukul 04.00 Wib. Dua jenazah pertama diindentifikasi oleh tim forensik Polresta Banda Aceh istri dan anak korban. Pada pukul 03.30 Wib Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh mengangkut dua jenazah terlebih dahulu menggunakan mobil ambulance.

Berselang 30 menit kemudian, petugas feronsik berhasil melakukan olah tempat kejadian perkara dan mayat ketiga diangkut oleh PMI Banda Aceh ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh.

Berdasarkan olah TKP dan hasil penyelidikan serta pemeriksaan beberapa tetangga korban, polisi telah menyimpulkan sementara dugaan besar pelaku adalah orang terdekat. Hingga sekarang, karyawan yang setiap hari datang pagi ke rumah korban sudah tidak kelihatan lagi.

Apa lagi, sepeda motor korban juga raib dari rumah. Diperkirakan motor milik korban dibawa kabur oleh pelaku usai melakukan aksi pembunuhan sadis itu.

Kecurigaan orang terdekat karena ruko tersebut memiliki dua pintu. Kedua ruko tersebut tidak memiliki pintu penghubung satu sama lain. Sehingga bila terjadi sesuatu ruko sebelah, makan tidak terdengar suara teriakan ke ruko sebelahnya.

Ini ditemukan fakta oleh pihak kepolisian, istri dan anak ditemukan tewas ruko yang dijadikan tempat tinggal. Dia bersimbah darah di ruang dapur bersama dengan anaknya. Sedangkan seorang lagi, ditemukan  di ruko sebelah yang dijadikan gudang oleh korban.

“Kita duga pelaku orang dekat, kemudian dia kunci dari luar, tergembok semua, terkunci dari luar, sepeda motor tidak ada di tempat dan sedang kita lacak,” kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol T Saladin.

Kata Saladin, usai membunuh, pelaku menutup korban dengan kain. Kemudian semua pintu masuk dalam ruko itu juga ditutup dengan kardus oleh pelaku. Sehingga bau amis korban yang telah 3 hari meninggal dunia kurang tercium.

Saladin mengaku, sekarang petugas sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkapkan kasus pembunuhan sekeluarga. Ia berjanji akan menangkap dan memproses pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

“Doakan kami bisa segera menangkap pelaku,” pintanya.

Berdasarkan olah TKP dan otopsi oleh dokter, sebut Saladin, korban dibunuh menggunakan senjata tajam. Pihaknya sempat meminta untuk otopsi menyeluruh, namun keluarga korban menolak dan meminta langsung untuk bawa pulang ke Tanjung Pura, Medan Sumatera Utara.

“Kita ada minta otopsi menyeluruh, keluarga menolak. Tetapi tidak menghambat kita melakukan penyelidikan,” tukasnya.[acl]

Shares: