FeatureNews

Kisah Pulau Baguk, Pulau Kuburan Massal Korban Tsunami Aceh

Pembangunan gapura di lokasi makam korban tsunami di Pulau Baguk, Aceh Singkil. (ist)

15 Tahun lalu gempa dan tsunami meluluh lantakkan pesisir Aceh. Ratusan ribu jiwa menjadi korban dalam peristiwa yang mengerikan dari sejarah bencana di dunia itu.

Dunia pun ikut berduka, warga dari berbagai negara berbondong-bondong membantu Serambi Mekkah untuk bangkit. Saat itu jenazah bergelatakan di jalanan, tak sedikit pula yang hanyut terbawa air.

Dari sekian banyak yang hanyut, sekitar 97 jenazah terbawa arus ke Selatan Aceh, tepatnya ke Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil.

Lalu masyarakat disana mengambil langkah cepat untuk menguburkan jenazah tersebut secara massal. Sebab, banyak jenazah yang tidak memiliki identitas. Sementara tiga jenazah yang memiliki identitas dikuburkan secara terpisah.

Masyarakat di Kepulauan Banyak menguburkan puluhan jenazah itu di satu pulau yang tidak berpenghuni yaitu di Pulau Baguk. Pulau ini, tidak begitu jauh dari Kecamatan Pulau Banyak, pulau yang dihuni sekitar 3.000 orang.

Jenazah yang hanyut itu ditemukan warga sekitar dua minggu setelah tsunami yang meluluhlantakkan Aceh. Kebanyakan, jenazah yang hanyut itu berasal dari Aceh Barat, yang juga terkena hempasan tsunami.

“Kuburan massal ini jenazahnya kebanyakan dari daerah Meulaboh, yang terdampar saat tsunami Aceh,” kata Kepala Desa Pulau Baguk, Hardi saat dikonfirmasi, Jumat, 20 Desember 2019.

Hingga kini, warga setempat terus merawat kuburan massal itu. Dan setiap peringatan tsunami, warga disana menggelar zikir dan doa bersama di lokasi tersebut.

Seorang warga Pulau Banyak, Imran mengakui, dua bulan pasca tsunami, banyak nelayan yang enggan melintas di depan Pulau tersebut. Karena status pulau itu terkesan angker, karena banyak jenezah yang dikebumikan.

Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat disana tidak lagi menghiraukan ‘keangkeran’ Pulau Baguk, bahkan kini dijadikan salah satu pulau yang sering dikunjungi wisatawan.

“Dulu banyak yang aneh-aneh kalau kita melintas pulau itu, tapi sekarang tidak lagi, jadi sudah biasa. Sekarang wisatawan juga banyak kesana,” katanya.

Pulau Baguk yang berhadapan langsung dengan dermaga pelabuhan Fery Pulau Banyak, ternyata menyimpan sisi lain yang eksotis.

Meskipun Pulau yang tidak terlalu besar ini dijadikan kuburan massal, namun pulau ini kerap dikunjungi wisatawan untuk menikmati bibir pantainya yang eksotis.

Pasir putih lembut dan air laut yang jernih membuat pengunjung lupa bahwa di pulau itu terdapat kuburan massal. Kesan angkerpun sesaat hilang.

Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di Pulau Baguk. Anda bisa snorkeling sembari menikmati terumbu karang yang berbagai macam dan bentuk. Atau pengunjung juga bisa bersantai merasakan hembusan angin dan teduhnya rerimbunan pohon kelapa yang berjejer memenuhi daratan pulau.

Namun, Pulau Baguk belum dilengkapi dengan fasilitas  penginapan/cottage, seperti pulau-pulau lain yang ada di Kepulauan Banyak. Karena jarak Pulau Baguk dengan Pulau Banyak hanya berkisar sekitar 500 meter atau 10 menit perjalanan menggunakan perahu mesin nelayan.

Pulau ini hanya ada satu rumah gubuk dari kayu yang dimiliki oleh warga. Dan dijadikan sebagai tempat beristirahat bagi warga yang memiliki kebun di Pulau ini.

Untuk bisa menandai pulau ini cukup mudah. Pulau ini ditandai dengan mercusuar sepanjang 15 meter. Atau anda bisa melihat langsung dari pelabuhan fery Pulau Banyak, karena lokasinya berhadapan langsung dengan Pulau Baguk. (DRA)

Shares: