Headline

Kinerja Perekonomian Aceh 2018 Tertinggi Dalam Satu Dekade

Kepala Perwakilan Wilayah (Kpw) Bank Indonesia (BI) Aceh, Zainal Arifin Lubis, mengatakan, pertumbuhan ekonomi Aceh 2018, mencatatkan torehan terbaik dalam kurun waktu satu dekade atau 10 tahun terakhir. Hal ini disampaikannya kepada media ini beberapa waktu lalu di Banda Aceh.
Kolase : Kepala Bappeda Aceh (kiri), Kepala BI Aceh (kanan)

BANDA ACEH (popularitas.com) : Kepala Perwakilan Wilayah (Kpw) Bank Indonesia (BI) Aceh, Zainal Arifin Lubis, mengatakan, pertumbuhan ekonomi Aceh 2018, mencatatkan torehan terbaik dalam kurun waktu satu dekade atau 10 tahun terakhir. Hal ini disampaikannya kepada media ini beberapa waktu lalu di Banda Aceh.

Ia menerangkan, capaian terbaik tersebut terbentuk, karena laju pertumbuhan ekonomi Aceh, dibandingkan inflasi terpaut jauh, sehingga hal tersebut mencatatkan ekonomi Aceh 2018 terbaik.

Disebutkannya,pada tahun tersebut, Aceh mengalami inflasi 1,84 % years on years (yoy), atau terendah sejak tahun 2015, dan angka itu berada jauh dibawah inflasi nasional, yakni 3,13 persen. Dan sementara pertumbuhan ekonomi 4,61 persen.

“Pada posisi inilah mengapa kinerja pertumbuhan ekonomi Aceh 2018 tertinggi sejak 10 tahun terakhir, Ini karena inflasi rendah,” katanya.

Meski kinerja eknomi Aceh terjadi pertumbuhan melambat, namun karena inflasi yang rendah, ini menyebabkan kondisi makro perekonomian Aceh secara menyeluruh pada tahun 2018 tercatat yang tertinggi.

Namun begitu, kata Zainal, kinerja pertumbuhan ekonomi Aceh tersebut, masih berada dibawah kinerja ekonomi sumatera dan nasional.

Bicara tentang kemiskinan, lanjutnya, pada tahun 2018, kemiskinan di Aceh tercatat 15,68 persen, dan angka ini merupakan terendah dalam kurun waktu 18 tahun terakhir. Namun demikian, dengan angka itu memperlihatkan kemiskinan di Aceh masih menjadi provinsi dengan tingkat tertinggi di Sumatera.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Bappeda Aceh, Azhari, Ia menerangkan, secara makro, target pemerintah Aceh yang tertuang dalam RPJMA 2017-2022, sebenarnya telah mencapai target, dan bahkan kinerja inflasi jauh melebihi target yang ditetapkan.

Sebagai contoh, Dalam RPJMA Aceh 2017-2022, Pemerintah Aceh menargetkan penurunan inflasi pada 2018, sebesar 4 persen, namun dikarenakan baiknya kinerja tim pengendali inflasi daerah (TPID), dan Bank Indonesia, torehan penurunan inflasi bahkan jauh dari target, yakni 1,84%, dari target 4%

Contoh lain, target indeks pembangunan manusia atau IPM pada 2018 adalah 70, namun pemerintah Aceh mampu mencapai realisasi 71,193. Begitu juga dengan Rasio Gini (RG) atau Gini Rasio (GR) pada tahun tersebut ditargetkan 0,325, sementara realisasi 0,318, ini berarti rasio ketimpangan pendapatan masyarakat semakin kecil.

“Artinya, semua indikator makro yang ditetapkan dalam RPJM Aceh itu tercapai, dan bahkan melampui target,” jelas Azhari.

Bicara angka kemiskinan, sebenarnya pada tahun 2019, Pada rilis BPS, tercatat angka kemiskinan di Aceh pada Maret 2019 sudah turun menjadi 15,32 persen, dari  15,68 persen dari tahun 2018. Dan ini menjelaskan bahwa, Aceh merupakan provinsi yang kinerja penurunan angka kemiskinannya masuk dalam lima provinsi terbaik dari 34 provinsi di Indonesia, terang Azhari. (SKY)

Shares: