HeadlineNews

Ketua KPA Temui Wiranto Hari Ini, Soal Referendum Aceh?

Menko Polhukam Wiranto | Suara.com

JAKARTA (popularitas.com) – Penyeru Aceh referendum Muzakir Manaf alias Mualem akan bertemu Menteri Koordinantor Politik Hukum dan Keamanan Wiranto dalam waktu dekat. Namun Wiranto tidak akan memperpanjang pernyataan Mualem itu.

Wiranto menampik pertemuannya dengan mantan panglima Gerekan Aceh Merdeka atau GAM itu berkaitan dengan persoalam referendum.

“Bukan lagi referendum, referendum sudah selesai, dia sudah minta maaf, sudah mencabut pernyataan yang lalu. saya kira selesai,” kata Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin, 17 Juni 2019.

Wiranto menjelaskan kemungkinan pertemuannya dengan Mualem ialah untuk membahas persoalan lain di luar isu referendum Aceh.

“Mungkin juga kita melakukan komunikasi untuk mengkomunikasikan hal-hal yang menyangkut sebagaimana partisipasi masyarakat Aceh dalam pembangunan nasional. Saya kira temanya ke sana,” kata Wiranto.

Pertemuan dengan Mualem tersebut seharusnya dilaksanakan pada hari ini. Namun karena terkendala transportasi, pertemuan itu diundur menjadi Selasa, 18 Juni 2019 besok.

“Sebenarnya hari ini saya akan menerima saudara Mualem dari Aceh, Muzakir Manaf dari Aceh tapi sementara tertunda karena masalah transportasi. Iya besok rencana akan saya terima,” kata Wiranto.

Diketahui, Muzakir Manaf alias Mualem menyerukan masyarakat Aceh melakukan referendum atau jajak pendapat. Pihannya, mau tetap di Indonesia atau lepas dan jadi negara baru.

Muzakir Manaf merupakan mantan panglima Gerekan Aceh Merdeka atau GAM yang saat ini menjadi Ketua Umum Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh (PA). Muzakir Manaf juga pernah menjadi wakil gubernur Aceh.

Seruan referendum itu dikatakan Muzakir Manaf alias Mualem dalam sambutannya pada peringatan Kesembilan Tahun (3 Juni 2010-3 Juni 2019), wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Muhammad Hasan Ditiro dan buka bersama di salah satu Gedung Amel Banda Aceh, Senin, 27 Mei 2019 malam kemarin.

“Alhamudlillah, kita melihat saat ini, negara kita di Indonesia tak jelas soal keadilan dan demokrasi. Indonesia diambang kehancuran dari sisi apa saja. Itu sebabnya, maaf Pak Pangdam, ke depan Aceh kita minta referendum saja,” begitu tegas Mualem yang disambut tepuk tangan dan yel yel “hidup Mualem”.*

Sumber: Suara.com

Shares: