NewsParlementaria DPR Aceh

Ketua BKD desak pimpinan DPRA segera evaluasi RPJM

Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPR Aceh Sulaiman meminta pimpinan lembaga tersebut untuk segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
DPR Aceh kecam pembakaran Alquran di Swedia
Sulaiman. Foto: Dok. Pribadi

POPULARITAS.COM – Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPR Aceh Sulaiman meminta pimpinan lembaga tersebut untuk segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

Hal tersebut, kata Sulaiman, mengingat masa jabatan Gubernur Aceh periode 2017-2022 akan segera berakhir dan hanya menghitung bulan.

Pansus RPJM ini, menurut Sulaiman, akan bertugas mengevaluasi pelaksanaan RPJM Aceh yang sudah berlangsung selama lima tahun, sehingga mendapat laporan hasil pelaksanaannya.

“Hasil pengamatan sekarang, targetnya itu jauh panggang dari pada api, misalnya target pertumbuhan ekonomi dalam RPJM sebanyak 6,5 persen, sementara yang didapatkan oleh Aceh saat ini, kami menduga cuma 2,75 persen,” sebut Sulaiman, Kamis (14/4/2022).

Sementara di sektor pengentasan kemiskinan, kata Sulaiman, pada tahun 2022 Aceh menargetkan sebanyak 11,5 persen, namun fakta sekarang adalah angka kemiskinan Aceh justru mentereng di angka 15,43 persen.

Politikus Partai Aceh ini menyampaikan, indikator-indikator lemahnya ekonomi masyarakat Aceh dapat dilihat dengan nyata, misalnya pada swalayan atau toko kelontong dan pasar tradisional lainnya yang ada di Aceh, tidak ada satupun di toko kelontong atau toko bangunan bahkan warung kopi yang didominasi oleh produk Aceh.

“Pada toko kelontong dan toko bangunan misalnya, dari ratusan item barang yang dalam toko, hanya emping melinjo, kedua gula merah dan yang ketiga bubuk kopi, itu pada sektor kelontong, beras saja belum tentu digunakan beras produk Aceh,” ungkap Sulaiman.

Jadi kesimpulannya, terang Sulaiman, ekonomi Aceh tidak sejalan antara pelaksanaan dengan yang tertulis dalam RPJM,  padahal target utama adalah untuk menyejahterakan rakyat Aceh.

“Artinya kemandirian ekonomi tidak ada, selama ini yang ada hanya peningkatan ekonomi Sumatera Utara, tidak ada peningkatan ekonomi Aceh,” imbuhnya lagi.

Sulaiman menawarkan kepada PJ gubernur Aceh ke depannya siapapun yang akan ditunjuk nantinya perlu menyiapkan langkah-langkah konkrit untuk peningkatan ekonomi Aceh agar rakyat bisa menikmati yang namanya kesejahteraan.

“Silakan Otsus Aceh dibangun industri kecil sesuai dengan potensi yang ada di seluruh Aceh yang kemudian, hasil dari industri itu dijual di Aceh, nasional dan pasar internasional,” pungkasnya.

Shares: