NewsPolitik

Kepengurusan PNA Pidie Jaya dibekukan, Asep mengaku tak paham

Usman A Jalil alias Asep mengaku tak paham terkait keputusan Ketua Umum DPP Partai Nanggroe Aceh (PNA), Irwandi Yusuf yang membekukan kepengurusan DPW PNA Pidie Jaya di bawah kepemimpinannya.
Partai Nanggroe Aceh (PNA)

POPULARITAS.COM – Usman A Jalil alias Asep mengaku tak paham terkait keputusan Ketua Umum DPP Partai Nanggroe Aceh (PNA), Irwandi Yusuf yang membekukan kepengurusan DPW PNA Pidie Jaya di bawah kepemimpinannya.

“Saya tidak paham juga, jadi apa ada yang salah dengan AD/ART, mungkin ada sebab musababnya,” kata Asep saat dihubungi popularitas.com, Jumat (4/2/2022) malam.

Asep menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinannya, roda organisasi DPW PNA Pidie Jaya telah berjalan sebagaimana mestinya. Demikian juga dalam hal proses PAW anggota DPRK yang meninggal dunia.

“PAW itu urusan Tgk Syakya (Ketua Harian DPP PNA), suratnya sudah dikasih ke Tgk Syakya, kami di tingkat DPW sudah teken, sudah selesai dan tinggal diproses di DPP,” ujar dia.

Di sisi lain, Asep menilai bahwa pembekuan kepengurusan DPW PNA Pidie Jaya ada kaitannya dengan Kongres Luar Biasa (KLB) PNA yang digelar di Bireuen.

“Ini sebab musababnya gara-gara muncul KLB, merembes entah kemana-mana,” ujar Asep.

Jauh sebelum persoalan ini melebar, Asep telah menyarankan agar para petinggi KLB untuk duduk bersama dengan petinggi partai. Namun, sarannya tersebut tak pernah digubris oleh petinggi KLB.

Asep juga menyayangkan sikap Miswar Fuady yang melakukan manuver tanpa aba-aba.

Miswar Fuady bahkan diibaratkan sebagai seorang nakhoda yang membawa penumpang ke tengah lautan, lalu ditinggal dengan posisi mesin kapal mati dan tanpa minyak.

“Politik kita ibaratnya Miswar bawa kami dalam boat ke tengah laut, didayung kami ke sana, dengan posisi boat tanpa minyak dan mesin mati, Miswar berenang sendiri pakai pelampung, kami ditinggal dan terbuai-buai di tengah lautan,” ujarnya.

Editor: Muhammad Fadhil

Shares: