News

Kepada Dubes Uni Eropa, Wali Nanggroe Sebut MoU Helsinki Belum Sepenuhnya Terlaksana

Wali Nanggroe Malik Mahmud (tengah) bersama Ketua KPA Muzakir Manaf dan sejumlah mantan GAM bersama Dubes Uni Eropa di Kedutaan Besar Uni Eropa di Jakarta, Rabu. (Antara)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Al Haytar mengadakan pertemuan khusus dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, dalam misi menyampaikan perkembangan terkait implementasi perjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Republik Indonesia.

Kedatangan Wali Nanggroe dan rombongan di Kedutaan Besar Uni Eropa di Jakarta, disambut langsung Dubes Uni Eropa Vincent Piket didampingi Political Advisor Laura Beke.

“Padahal, sudah masuk 15 tahun perdamaian Aceh, namun implementasi perjanjian damai belum sepenuhnya terimplementasi,” kata Wali Nanggroe kepada Dubes Uni Eropa terkait implementasi MoU Helsinki, Rabu, 19 februari 2020.

Pada pertemuan berlangsung di Kedutaan Besar Uni Eropa, Menara Astra, Jakarta, Wali Nanggroe didampingi oleh para petinggi KPA yaitu H Muzakir Manaf atau Mualem.

Kemudian, Kamaruddin Abu Bakar atau Abu Razak, Ketua KPA wilayah Bireuen Darwis Djeunib, dan Juru Bicara KPA Azhari Cage. Hadir juga Ketua DPRA H Dahlan Djamaluddin, dan Bupati Pidie Jaya Aiyub Abbas.

Kedatangan Wali Nanggroe ke Kedutaan Besar Uni Eropa di Jakarta ini tidak lain adalah bagian dari upaya mendesak percepatan MoU Helsinki. Seperti diketahui, damai Aceh tahun 2005 merupakan misi pertama Uni Eropa untuk wilayah Asia.

Kepada Vincent, Wali Nanggroe juga melaporkan bahwa dirinya bersama rombongan dari Aceh telah menjumpai langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Negara Jakarta.

Selain membahas masalah implementasi MoU Helsinki, Wali Nanggroe juga memaparkan perkembangan terkini kondisi perekonomian Aceh.

“Harus diakui pertumbuhan ekonomi Aceh terpuruk akibat konflik yang berkepanjangan. Namun setelah damai, kami berkeinginan untuk menjadikan Aceh sebagai salah satu daerah investor bagi siapa pun,” kata Wali Nanggroe sembari menjamin bahwa kondisi Aceh hari ini sudah cukup aman.

Wali Nanggore mengundang Dubes Uni Eropa berkunjung ke Aceh untuk melihat langsung perkembangan dan potensi investasi yang ada di Aceh. Menurut informasi yang disampaikan Wali Nanggroe, Dubes Uni Eropa akan ke Aceh pada 2 Maret 2020.

Vincent Piket, menyambut baik laporan yang disampaikan Wali Nanggroe kepada pihaknya. Selanjutnya, Vincent mengaku hasil pertemuan tersebut akan segera dilaporkan ke pimpinan di negaranya.

“Saya masih baru sebagai Dubes, saya belum terlalu agresif. Namun saya akan laporkan ke pimpinan di negara saya, apa yang saya dapatkan hari ini. Karena ini sesuatu yang sensitif,” kata Vincent. (ANT)

Shares: