NewsTeknologi

Kementerian ESDM Kembangkan Biogas di Pesantren Oemar Diyan

POPULARITAS.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengembangkan biogas skala komunal untuk memenuhi kebutuhan energi terbarukan di pondok pesantren Provinsi Aceh.

Pengembangan biogas ini dengan cara memanfaatkan hal-hal yang selama ini tidak dimanfaatkan di pondok pesantren, kata Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Sudjoko Harsono Adi pada peresmian infrastruktur energi terbarukan berbasis bioenergi biogas skala komunal di Pondok Pesantren Modern Tgk Chiek Oemar Diyan, Indrapuri, Aceh Besar, Sabtu.

Sudjoko menyebutkan, biogas yang dikembangkan tersebut dengan memanfaatkan kotoran manusia, kotoran hewan, dan sampah organik.

Kotoran dan sampah organik tersebut ditampung dalam wadah khusus. Kemudian, biogas yang dihasilkan disalurkan ke dapur umum pondok pesantren digunakan untuk kebutuhan memasak.

Selain di Aceh, pengembangan biogas tersebut juga dikembangkan di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan lainnya. Jika nanti ada daerah yang tertarik mengembangkan biogas, bisa diusulkan kepada Kementerian ESDM.

“Kalau ada pesantren lainnya di Aceh ingin mengembangkan biogas dan anggarannya ada, tentu akan diupayakan dibantu. Syarat minimalnya yang menetap di pesantren harus 500 orang,” kata Sudjoko Harsono Adi dilansir antara.

Pimpinan Pondok Pesantren modern Tgk Chiek Oemar Diyan Ustad Fakhruddin Lahmudin menyambut baik pengembangan biogas. Biogas ini merupakan energi terbarukan yang tidak akan pernah habis.

“Pengembangan biogas di pesantren ini merupakan bentuk transfer teknologi. Kami berharap transfer teknologi ini tidak hanya biogas, tetapi lainnya yang bisa dikembangkan di tempat ini,” katanya.

Fakhruddin mengatakan, biogas yang dikembangkan Kementerian ESDM akan dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan energi di pesantren yang dihuni lebih dari seribu santri.

“Teknologi biogas ini akan kami manfaatkan semaksimal mungkin. Dan tidak tertutup kemungkinan teknologi biogas ini akan dikembangkan di sekitar pondok pesantren,” kata Fakhruddin Lahmudin.[acl

Shares: