NewsParlementaria DPR Aceh

Kautsar Sebut TAPA dan Kepala SKPA Laksana ‘Anjing’ Pembangkang, Kenapa?

Kautsar M Yus | Foto: Panjimas

BANDA ACEH (popularitas.com) – Anggota DPR Aceh, Kautsar, menyebut Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) dan para Kepala SKPA saat ini tak ubahnya seperti ‘anjing’ pembangkang. Kekesalan ini disampaikan Kautsar terkait dengan lemahnya kinerja TAPA dan Kepala SKPA dalam memproses program dan kegiatan APBA 2019, yang berpotensi menjadi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA).

“Hambatan dalam proses pelaksanaan anggaran 2019 yang merupakan belanja hibah dan bansos dikarenakan kinerja para anjing-anjing pembangkang ini yang malas bekerja lebih,” kata Kautsar, Jumat, 19 Juli 2019.

Karenanya, setiap kritikan yang disampaikan oleh legislatif, hanya upaya untuk mengamankan program dan kegiatan yang disebut pokir dewan itu. “Saat APBA 2019 sudah disahkan, tidak ada lagi yang pemisahan atau pengecualian soal pokir,” kata Kautsar.

“Lagipula pernyataan TAPA dan SKPA soal hibah dan bansos yang merupakan pokir, seolah kami di DPR Aceh ini ingin mempertahankan hak kami yakni dana pokir, dan ini benar benar pikiran bangsat mereka,” tukasnya.

Dia mempertanyakan kegiatan regular yang dilaksanakan SKPA apakah dapat dipastikan bukan belanja hibah dan bansos. Namun, Kautsar melanjutkan, kenapa SKPA memiliki segudang alasan saat giliran usulan DPR Aceh yang telah disepakati bersama. “Banyak sekali alasan mereka, yang tidak ada inilah, kurang dokumen seperti itulah, ini kan anjing namanya,” sesal Kautsar.

Kautsar menyebutkan hal-hal seperti inilah yang membuat para legislatif sudah distrust atau kehilangan kepercayaan kepada eksekutif, terutama TAPA dan Kepala SKPA. Kautsar bahkan menuding apa yang dilakukan TAPA dan kepala SKPA tersebut benar-benar melecehkan anggota DPRA.

“Dengan mereka berbuat seperti ini, seakan-akan mereka suci, dan semua anggota DPRA itu pencuri. Saya tanya sama mereka, yakin bersih, biar kita buka semuanya,” tegasnya.

Dia menyebutkan kebijakan yang dilakukan TAPA dan kepala SKPA seperti ini menyebabkan program pembangunan di Aceh tidak berjalan. Padahal di hadapan Plt Gubernur Aceh para kepala SKPA dan TAPA semuanya mengiyakan perintah percepatan realisasi program dan anggaran tersebut.

“Di depan Plt Gubernur Aceh mereka angguk kepala, namun di belakang, perintah tidak dijalankan, apa coba kalimat yang tepat kepada mereka selain anjing pembangkang,” katanya.

Kautsar menyebutkan pembangkangan yang dilakukan tersebut sangat berbahaya dan merugikan Plt Gubernur Aceh. Sebab, kata dia, apa yang dilakukan TAPA dan SKPA telah menyulut disharmonisasi lembaga legislatif dan eksekutif.

Dia meminta Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, berani dan tegas mengganti orang-orang yang duduk di TAPA, dan sekaligus para kepala SKPA pembangkang. Menurutnya mutasi tersebut merupakan solusi tepat guna mempercepat pembangunan di Aceh.

“Mereka inikan merasa besar kepala, karena yakin Plt Gubernur Aceh tidak berani mengganti mereka,” pungkas Kautsar.* (SKY)

Shares: