BANDA ACEH (popularitas.com) – Dalam beberapa hari terakhir ini publik Aceh disuguhkan oleh pemberitaan mengenai wacana pengisian posisi Wakil Gubernur Aceh.
Ketua Harian DPP Partai Nanggroe Aceh, Samsul Bahri atau yang sering disapa Tiyong menegaskan sampai kini tidak ada pembicaraan terkait Wagub tersebut.
“Saat ini kami masih terus fokus mengawal tahapan Pemilu 2019 yang masih berjalan,” kata Tiyong, Sabtu 19 Mei 2019.
Selain mengawal hasil Pemilu, kata Tiyong, PNA juga sedang melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait pencapaian pada Pileg kemarin. Sehingga kedepan pihaknya dapat mengambil langkah-langkah strategis terkait arah kebijakan partai lima tahun mendatang.
“Karena PNA lah nantinya yang akan meneruskan perjuangan Bapak Irwandi Yusuf untuk mewujudkan cita-cita Aceh Hebat,” jelas Tiyong.
Untuk itu, Tiyong meminta kepada seluruh kader PNA untuk tidak ada membahas persoalan wacana pengganti Wagub. “Lebih baik fokus saja pada kerja-kerja agenda partai yang lain,” tegasnya.
Bagi PNA, kata Tiyong, Irwandi Yusuf masih tetap Gubernur Aceh yang sah. Walaupun saat ini berstatus non aktif.
“Kami masih menaruh harapan besar agar beliau dapat dibebaskan dari segala tuntutan oleh majelis hakim ditingkat banding. Semoga Pak Irwandi mendapatkan kebebasan tanpa syarat. Sehingga nama baik beliau dapat direhabilitasi oleh Presiden untuk kemudian dapat kembali memimpin Aceh,” ujarnya.
Selain PNA, Tiyong juga yakin bahwa partai-partai pengusung Irwandi – Nova pada Pilkada 2017 lalu belum ada satupun yang membahas terkait isu Wagub tersebut.
“Baik Partai Demokrat, PDA, PKB maupun PDIP kami yakini masih menghanggai proses hukum yang sedang dijalani oleh Pak Irwandi. Jika kelak ada pembicaraan kearah sana, tentu kami akan duduk bersama,” ujarnya.
Oleh karenanya, saat ini sangat tidak etis jika ada pihak-pihak yang terus melemparkan wacana terkait pengganti Wagub tersebut. Wacana tersebut baru bisa dijalankan kalau Pelaksana Tugas Gubernur sudah dilantik secara definitif setelah ada putusan inkraht yang menyatakan Irwandi tetap bersalah.
“Sementara saat ini proses hukum masih terus berjalan. Tentu sangat prematur jika ada pihak-pihak yang ingin menggantikan posisi Wagub,” imbuhnya.
Selain itu, Tiyong sangat mengapresiasi sikap Ketua Umum Partai Aceh Muzakkir Manaf yang menolak wacana dirinya yang didorong untuk mengisi posisi Wagub kelak.
“Mualem adalah sosok yang sangat faham akan fatsun politik. Beliau tidak akan mudah terjebak pada upaya spekulasi politik oleh pihak-pihak lain. Mualem selalu mengedepankan politik beretika ketika merespon setiap dinamika politik yang terjadi di Aceh,” kata Tiyong.
Selanjutnya, Tiyong juga mengimbau para elit politik untuk menahan diri agar tidak melemparkan wacana-wacana politik yang cenderung spekulatif sehingga menimbulkan kekisruhan dalam perpolitikan Aceh. “Mari kita jaga suasana politik Aceh pasca Pemilu agar tetap kondusif,” jelasnya. (RIL)
