EkonomiHeadline

Kata Ketua Kadin Terkait Rencana UEA Investasi di Aceh

Ketua Kadin Aceh, Makmur Budiman, SE | Foto: Boy Nashruddin Agus

BANDA ACEH (popularitas.com) – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyambut positif keinginan Uni Emirat Arab (UEA) untuk berinvestasi di Provinsi Aceh, khususnya bidang properti.

“Keinginan UEA perlu didukung semua pihak karena sangat positif untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Aceh. Mendatangkan investasi itu juga sejalan dengan program ‘Aceh Hebat’ yang digagas oleh Pemerintah Aceh,” kata Ketua Kadin Aceh Makmur Budiman di Banda Aceh, Selasa, 14 Januari 2020.

Tidak hanya pemerintah, katanya, seluruh komponen masyarakat di provinsi berjuluk daerah “Serambi Mekah” itu tentunya juga akan mendukung penuh masuknya investasi Timur Tengah, khususnya dari UEA ke Aceh.

Keinginan UEA itu, Makmur, menyatakan menjadi harapan bersama yang diharapkan menjadi pioner dan pintu masuk untuk pengembangan lanjutan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun.

“Ini juga menjadi harapan baru bagi kita agar bisa muncul bermacam- macam industri rafineri di KEK tersebut,” katanya menambahkan.

Disamping itu, Ketua Kadin Aceh juga menilai industi properti sangat cocok untuk dikembangkan di Kabupaten Aceh Besar, misalnya di Kecamatan Indrapuri yang merupakan kawasan penyangga Kota Banda Aceh.

Sebelumnya, UEA menyatakan keinginannya untuk menanamkan investasi lebih besar dalam bidang pengembangan properti, khususnya di Aceh.

“Dibicarakan juga untuk Aceh, sebelumnya sudah dibicarakan dengan adiknya crown prince (Putra Mahkota UEA Mohamed Bin Zayed) untuk Aceh ingin masuk properti,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam jumpa pers di Emirates Palace Abu Dhabi, Minggu malam.

Luhut bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Tohir, dan Dubes RI untuk UEA Husin Bagis menggelar jumpa pers setelah mendampingi Presiden Jokowi melakukan acara kenegaraan di Istana Qasr Al Watan Abu Dhabi.

Untuk itu, rencananya pada pekan depan, akan ditindaklanjuti dengan mengundang Gubernur Aceh dan tokoh-tokohnya untuk membahas lebih lanjut mengenai rencana kerja sama dengan UEA tersebut.

“Minggu depan akan undang Gubernur Aceh dan tokoh-tokoh untuk bicara ini karena mereka ada beberapa syarat. Alasannya Sheikh Hamid (adik Putra Mahkota UEA) untuk masuk ke Aceh karena jarak terbang dari Abu Dhabi hanya kira-kira 5 jam. Saya pikir ini satu langkah yang hebat,” katanya.* (ANT)

Shares: