News

Kapolres Lhokseumawe positif covid-19

Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto terkonfirmasi virus corona atau covid 19, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium covid 19 dengan metode Real Time PCR, alat uji pemeriksaan swab Provinsi Aceh.
Harga Vaksin Covid-19 Kisaran Rp 200 Ribu
Botol kecil berlabel stiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 10/4/2020. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/pri.

LHOKSEUMAWE (popularitas.com) : Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto terkonfirmasi virus corona atau covid 19, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium covid 19 dengan metode Real Time PCR, alat uji pemeriksaan swab Provinsi Aceh.

Juru Bicara Tim gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Lhokseumawe, Marzuki membenarkan kabar tersebut, dan saat ini Kapolres Lhokseumawe sudah menjalani isolasi mandiri dari tiga hari yang lalu.

“Iya benar, kabar tersebut kita terima tiga hari yang lalu dari Provinsi Aceh, sampel uji swab diambil di Rumah Sakit Cut Mutia dan hasilnya positif, sejauh ini Allhamdulillah kondisinya sehat maka ia hanya menjalani isolasi mandiri,” ujar Marzuki kepada Popularitas.com Minggu malam (2/8/2020).

Katanya, Kapolres tidak menjalani perawatan medis di Rumah Sakit karena kondisinya sehat, maka hanya menjalani isolasi mandiri dan dalam pengawalan tim medis dan menjalani protokol kesehatan.

Sementara itu Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto saat dihubungin Minggu malam mengatakan bahwa kondisinya saat ini sehat.“Sehat sehat kak, semoga kita sehat selalu ya kak,” jawab singkat Eko Hartanto pesan Whatsapp

Selain itu, Humas Rumah Sakit Cut Mutia Lhokseumawe Jalaluddin menyebutkan, sementara ini yang dirawat di ruang isolasi Rs hanya satu pasien saja, hingga saat ini belum ada kabar penambahan di ruang isolasi tersebut.

“Hanya satu orang saja, pasien itu laki-laki yang sudah dirawat dari empat hari yang lalu, kita belum terima pasien baru, terkait ada penambahan pasien covid 19 di Lhokseumawe kita tidak tau karena tidak di rawat disini, pihak rumah sakit hanya mengetahui adanya penambahan apabila ada yang di rawat di Rs, mungkin ada pesien yang diisolasi mandiri atau di rawat di kota lain kita tidak tau,” pungkas Jalaluddin.

Reporter : Rizkita

Shares: