HukumNews

Kapolres Bener Meriah minta maaf terkait ulah anak buahnya

Kapolres Bener Meriah, AKBP Agung Surya Prabowo meminta maaf terkait ulah anak buahnya yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Saifullah, warga Aceh Utara saat dilakukan penangkapan terkait kasus penadahan, beberapa waktu lalu.
Oknum polisi peras Rp200 juta ke pengusaha emas di Aceh dicopot jabatannya
lustrasi polisi bermasalah (Grafis/Tribun-Video.com)

POPULARITAS.COM – Kapolres Bener Meriah, AKBP Agung Surya Prabowo meminta maaf terkait ulah anak buahnya yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Saifullah, warga Aceh Utara saat dilakukan penangkapan terkait kasus penadahan, beberapa waktu lalu.

Permintaan maaf tersebut disampaikan Agung kepada keluarga korban saat melakukan silaturahmi ke rumah duka di Kabupaten Aceh Utara, Minggu (5/12/2021). Silaturahmi ini juga didampingi sejumlah personel Polres Bener Meriah dan Polres Aceh Utara.

“Saya menjamin bahwa oknum polisi tersebut sudah diproses hukum oleh Propam Polda Aceh dan saya akan melakukan pengawasan melekat dan berjenjang agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi,” katanya dalam keterangan Minggu (5/12/2021) malam.

Sebelumnya diberitakan, warga Kabupaten Aceh Utara, Saifullah meninggal dunia usai ditangkap personel Satuan Reskrim Polres Bener Meriah. Dia meninggal diduga akibat dianiaya oleh oknum kepolisian setempat.

Perkara ini sudah dilaporkan oleh istri korban, Nilawati ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Aceh pada 2 Desember 2021 lalu.

Nilawati menyampaikan, penganiayaan tersebut bermula saat Satreskrim Polres Bener Meriah melakukan penangkapan terhadap suaminya pada Senin (22/11/2021), di sebuah SPBU di Sumatera Utara dengan dugaan kasus penadahan.

Dari informasi diterima, kata Nilawati, suaminya dipukuli oleh oknum kepolisian saat dilakukan penangkapan. Usai ditangkap, suaminya kemudian dibawa ke Mapolres Bener Meriah.

“Pada 26 November, saya ke Polres Bener Meriah untuk menjenguk suami saya, kemudian diberi tahu kalau suami saya sedang koma di RS Munyang Kute,” kata Nilawati dalam keterangannya, Minggu (5/12/2021).

Saat tiba di RS Munyang Kute, Bener Meriah, Nilawati menyaksikan suaminya terbaring di ruangan ICU rumah sakit setempat dalam keadaan koma. Wajah suaminya juga dalam keadaan babak belur diduga akibat pukulan.

“Suami saya kemudian dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh, hingga akhirnya meninggal dunia pada 2 Desember,” ucap Nilawati.

Shares: