News

Kapal KM Unggul Meulaboh Ditemukan Terombang-ambing di Andaman

Kapal Malaysia selamat nelayan Aceh terombang ambing dilaut lepas
Ilustrasi nelayan keluar dari pelabuhan Lampulo, Banda Aceh | Foto: Boy Nashruddin Agus

POPULARITAS.COM – Setelah sempat dinyatakan hilang pada 9 Mei 2021 lalu, KM Unggul S Meulaboh akhirnya ditemukan terombang-ambing di perairan Andaman pada Selasa (18/5/2021).

Sekretaris Pangloma Laot Aceh, Miftach Cut Adek menuturkan, KM Unggul S Meulaboh hilang kontak pada 9 Mei akibat kerusakan pada mesin. Kondisi ini menyebabkan kapal terbawa arus kurang lebih 40 mil laut ke atas perairan Sabang.

“KM Unggul ditemukan oleh KM Rezla yang dinahkodai Haji Mansur saat terombang-ambing di Laut Andaman pada 18 Mei dan 19 Mei baru dapat kontak kepada Panglima Laot Aceh Barat,” kata Miftach dalam keterangannya, Kamis (20/5/2021).

Setelah ditemukan, kata Miftach, KM Unggul kembali berlayar untuk menangkap ikan dengan pengawalan KM Ratla. Demikian juga logistik, dibantu oleh KM Ratla.

“Dengan bantuan KM Ratla kapal ikan KM Unggul sudah bisa kembali melaut namun tetap dikawal dan sekarang masih di laut, KM Unggul dibantu oleh KM Ratla termasuk bahan makanan, dan lain-lain,” kata Miftach.

Dalam kesempatan itu, Miftach menyampaikan terima kasih kepada PSDKP Lampulo Banda Aceh, SAR Aceh dan DKP Aceh atas upaya secara bersama-sama menulusuri keberadaan KM Unggul.

“Sekretaris Panglima Laot Aceh Miftach Tjut Adek mengucapkan terimakasih kepada PSDKP Lampulo Banda Aceh, SAR Aceh dan DKP Aceh atas upaya secara bersama menulusuri keberadaan KM Unggul yang beranggota 3 nelayan tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, KM Unggul S Meulaboh dikabarkan hilang di perairan antara Sabang dan Nikobar pada pekan lalu. Hingga saat ini, keberadaan kapal bersama para nelayan belum diketahui.

“Mereka beberapa hari lalu sedang menuju ke Meulaboh, di perbatasan antara Sabang dan Nikobar, tiba-tiba putus kontak,” kata Wakil Sekjend Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek, Selasa (11/5/2021).

Miftach menjelaskan, KM Unggul S dinahkodai Hasan Basri (35). Dalam pelayaran tersebut, ia dibantu dua anak buah kapal (ABK) dan berangkat pada 27 April 2021 lalu.

“Terahir termonitor lewat radio, posisi terahir di zona ZaeE  berdekatan dengan kepulauan Nikobar Andaman dengan posisi rusak mesin utama,” ungkapnya.

Editor: dani

Shares: