FeatureHeadline

Kala Haji Kurmi Minta Keadilan Negara

Kala Haji Kurmi Minta Keadilan Negara
Haji Kurmi mengais sisa bangunan miliknya yang diratakan untuk pembangunan jembatan. (popularitas/Nurzahri)

Dan hal tersebut juga dibenarkan Haji Kurmi. “Iya, biaya ganti rugi ruko miliknya sudah dititip di Pengadilan, sebab itu pemerintah berani membongkar, tapi masalahnya saya belum menerima perlakuan ini, sebab tidak adil,” katanya.

“Awai nah, watee phon dijak, dijanji ganti untong, tapi jinoe kaganti buntong, (dulu waktu pertama datang menjumpai dirinya, janji yang diberikan, ganti untung, kini sudah ganti buntung),” ujarnya.

Kekesalan serupa juga diungkap Jumiati, istri Haji Kurmi, perempuan yang sedari tadi irit bicara itu, tiba-tiba meledak suaranya, seraya berucap bahwa, KJPP tidak pernah menemui Ia dan suami untuk melakukan negosisasi harga.

Hanya saja, kata Jumiati, dia bersama suami pernah diminta untuk menjumpai KJPP, namun dalam untuk negosiasi atau musyawarah tentang harga, melainkan untuk menerima harga yang sudah ditentukan.

“Kami hanya tidak ingin dizalimi, dan diperlakukan dengan tidak adil,” pungkas Jumiati.

Tidak kurang dari satu jam popularitas.com dan Haji Kurmi saling bercerita, waktu pada penunjuk jam diponsel menunjukkan pukul 18.30 WIB. Dan sinar sang surya mulai memucat, langit di ufuk barat tampak mulai berwarna jingga.

Laporan : Nurzahri

editor     : Hendro Saky

Shares: