FeatureNews

Kala Dokter Bedah Berkumpul di Banda Aceh

Ratusan dokter workshop dan simposium yang dikemas dalam acara 'Aceh Surgery Update 2019' di Banda Aceh (Ist)

RATUSAN dokter yang tergabung dalam Kelompok Staf Medis (KSM) Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Unsyiah-RSUZA Banda Aceh, berkumpul di ibukota provinsi ujung Sumatera ini. Workshop dan simposium dilangsungkan sebagai sarana pertukaran ilmu, dan juga updating informasi aktual terkait dengan kegiatan pembedahan.

Kegiatan workshop dan simposium yang dikemas dalam acara ‘Aceh Surgery Update 2019’ tersebut, dilangsungkan di Banda Aceh, 6-8 Desember 2019 lalu. Kegiatan turut menghadirkan pemateri para pakar ilmu bedah dari berbagai daerah, seperti, Prof Dr Med dr Puruhito, SpB, SpBTKV(K) dari Surabaya, dr. Yopie Afriandi Habibie SpBTKV, FIHA, FICS, FACS; dr Fahrul Junaidi SpB (K) V; dan dr Suhardi SpBTKV, yang ketiganya dari Banda Aceh.

Ketua panitia acara, dr. Yopie Afriandi Habibie SpBTKV mengatakan kegiatan serupa sudah pernah digelar pihaknya, dan acara ini merupakan kali ketiga dilaksanakan. Untuk tema pada tahun ini, sambungnya, pihaknya mengangkat persoalan Tips and Trap in Emergency Surgical Daily Practice.

Forum pertemuan ilmiah para dokter bedah di Aceh ini juga diharapkan dapat menjadi sarana pertukaran ilmu atau transfer knowledge, antara peserta dengan para dokter bedah terbaik yang dimiliki provinsi ini dan juga dokter ahli dari daerah lain.

“Jadi, acara ini momentum penting dan berharga bagi para sejawat dokter umum dan dokter bedah disini,” ulasnya.

Ia juga menambahkan, acara yang dilangsungkan pihaknya kemarin mendapatkan respon luar biasa dari ratusan peserta yang hadir, baik para dokter yang berasal dari Aceh, maupun dari provinsi lainnya.

Hal yang menarik, sambungnya, pada saat kegiatan itu pihaknya membahas tentang penanganan dokter kebencanaan, atau disaster medicine, yang merupakan cabang ilmu bedah unggulan dimiliki pihaknya.

Pertemuan tahunan para dokter bedah kali ini, pihaknya juga mengetengahkan enam workshop sekaligus, yakni Basic Wound Care, Hemmorhoid Ligation Band Using Pila, bandaging and Splinting, Basic Vascular Suturing, Hot and Controversy Issue in Circumcision for Boy and Girl, dan Snake Bite Management.

Sejumlah dokter spesialis bedah dihadirkan pihaknya, tutur dr Yopie, selain Ia sendiri menjadi pemateri workshop, sejumlah dokter bedah lain juga turut berbagi ilmu sesuai dengan bidang keahliannya, seperti dr Syamsul Rizal, dr Ferry Erdani, dr Farah Bagionoto, dr Teuku Nanta Aulia, dr Dian Adi Syahputra, dr Mahdian Nur Nasution, dan DR dr Tri Maharani.

Nah, sambung Yofie, selain memaparkan teori ilmu bedah, para workshop tersebut, para peserta juga diajarkan teknik pembedahan pembuluh darah dan penjahitannya.

“Kita mengharapkan, melalui acara ini, para dokter spesialis bedah umum juga dapat melakukan tindakan operasi pembuluh darah secara baik dan benar,” paparnya.

Secara umum, lanjut Yopie, kegiatan yang diselengarakan pihaknya ini, merupakan bentuk pembekalan kepada para dokter umum, PPDS, spesialis bedah, yang bekerja di seluruh rumah sakit di Aceh, dan juga sejumlah daerah lain di Indonesia, agar mendapatkan meningkatkan kapasitas keilmuannya dalam proses dan tindakan pembedahan beragam kasus dan persoalan.* (SKY)

Shares: