News

Kakek 73 tahun warga Aceh Timur ditemukan tewas gantung diri

Seorang kakek berusia 73 tahun ditemukan tewas gantung diri di Desa Paya Rambong, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, yang masuk wilayah hukum Polres Langsa.
Seorang nenek di Banda Aceh ditemukan meninggal gantung diri
Ilustrasi gantung diri

POPULARITAS.COM – Seorang kakek berusia 73 tahun ditemukan tewas gantung diri di Desa Paya Rambong, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, yang masuk wilayah hukum Polres Langsa.

Kapolres Langsa AKBP Agung Kanigoro Nusantoro melalui Kapolsek Bireum Bayeun Iptu Eko Hadianto, Rabu, mengatakan korban bernama Paino Darmowiono (73) warga Birem Bayeun Aceh Timur. Korban ditemukan meninggal dunia, Rabu (11/8) pukul 07.00 WIB.

“Saat ditemukan, korban Paino dalam keadaan tidak bernyawa, tergantung dengan seutas tali tambang  di samping rumahnya di tiang ring stock atau pull up,”kata Iptu Eko Hadianto, seperti dikutip dari laman Antara.

kata Iptu Eko Hadianto menyebutkan berdasarkan keterangan keluarga, korban sebelum ditemukan meninggal dunia terlihat di kamar mandi sekira pukul 05.00 WIB.

baca juga : Mayat dalam karung di Aceh Timur korban pembunuhan

 

Namun dua jam kemudian, saksi Supralena pada saat itu berada di dalam rumah membuka pintu belakang dan melihat korban seperti sedang duduk di kursi plastik.

Saksi sempat menanyakan kepada korban dengan kalimat “ngapain” kakek duduk di luar kan hujan. Akan tetapi, korban tidak menjawab, kata Kapolsek.

Saat itu, saksi Supralena tidak mengetahui korban sudah meninggal dunai gantung diri. Saksi mendekati korban dan terkejut korban telah meninggal dunia dengan cara gantung diri.

Selanjutnya, saksi memberitahukan peristiwa tersebut kepada keluarga dan melaporkan ke perangkat Desa. Kemudian, keuchik atau kepala desa setempat melaporkannya ke Polsek Birem Bayeun.

“Menurut keterangan keluarga, sejauh ini korban tidak ada masalah atau pun perselisihan dengan orang lain. Keluarga korban tidak mengetahui apa motif korban sampai gantung diri,” kata Iptu Eko Hadianto.

Editor : Hendro Saky

Shares: