News

Kadishub Junaidi Kupas Sejarah Armada Laut Aceh di Jakarta

Kepala Dishub Aceh, Junaidi berbicara dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, Rabu (23/6/2021). (Capture Muhammad Fadhil/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Di tengah isu penyelidikan KPK terhadap dugaan korupsi Kapal Aceh Hebat, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, Junaidi mengisi sebuah kegiatan diskusi publik di Jakarta pada Rabu (23/6/2021). Kegiatan ini juga berlangsung melalui daring.

Dalam diskusi yang digelar Forum Mahasiswa Aceh Nusantara bekerja sama dengan Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Junaini mengupas tentang sejarah armada laut di Tanah Rencong.

Dalam kesempatan itu, Junaidi mengungkapkan, kapal-kapal transportasi laut di Aceh telah ada sejak dulu. Pada tahun 1980-an misalnya, Aceh memiliki kapal KMP Tongkong, KMP Cambal, KMP Gajah Mada dan lain sebagainya.

“Juga ada sejarah pilu penyeberangan Aceh, yaitu KMP Gurita yang mengalami kecelakaan. Ini adalah pengalaman pahit kisah penyeberangan di Aceh,” ujar Junaidi.

Kemudian, kata Junaidi, pasca gempa dan tsunami 2004, ada penambahan kapal untuk Aceh yakni KMP BRR. Kapal ini sejak dua tahun terakhir sah menjadi milik Pemerintah Aceh.

“Jadi sebelumnya masih aset Kementerian Perhubungan. Selama Pak Gubernur ini juga ada serah terima dari Pemerintah Aceh,” tutur Junaidi.

Dalam perjalanannya, lanjut Junaidi, provinsi paling barat Sumatera ini dinilai membutuhkan penambahan kapal untuk menghubungkan transportasi antar pulau. Hal ini kemudian diusulkan pengadaan kapal Aceh Hebat.

Kata Junaidi, pengadaan tiga kapal Aceh Hebat itu sudah melalui perencanaan yang matang. Berbagai pihak pun dilibatkan, termasuk Kementerian Perhubungan RI.

“Awalnya hanya dua desain, kemudian ditambah untuk Singkil sehingga menjadi tiga. Kapal Aceh Hebat 1 dan 2 didesain lain, sementara Aceh Hebat 3 menggunakan desain yang sudah ada yaitu Teluk Singkil,” pungkasnya.

Agus dari Ketua Forum Mahasiswa Aceh Nusantara menjelaskan, diskusi tersebut digelar untuk mengupas polemik di tengah masyarakat soal pengadaan Kapal Aceh Hebat tersebut.

“Dari beberapa kajian yang kita buat, kita mengambil inisiatif melihat berbagai macam isu yang mungkin ada yang lebih condong ke kanan, ada yang lebih condong ke kiri, kita menginisiasi untuk membuat dialog publik ini,”  katanya.

Editor: dani

Shares: