News

Jokowi Minta Gubernur Bantu Pekerja Harian yang Terdampak Corona

Jokowi Minta Gubernur Bantu Pekerja Harian yang Terdampak Corona
Jokowi buka Rapat Kerja Kemendag 2020. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

JAKARTA (popularitas.com) – Presiden Jokowi meminta kepada kepala daerah agar membantu bantuan sosial kepada pekerja harian yang terdampak COVID-19. Khususnya, tempat-tempat transaksi ekonomi yang tutup demi mencegah penyebaran corona.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur melalui video conference dari Istana Merdeka Jakarta, Selasa (24/3/2020). Sebanyak 34 Gubernur se-Indonesia ikut dalam rapat itu.

“Misalnya sebuah provinsi atau kab/kota ingin membuat sebuah kebijakan sekolah diliburkan, kantor ditutup semuanya, kemudian tempat-tempat transaksi ekonomi ditutup semuanya. Seperti pasar tolong ini benar-benar dihitung dampak sosial ekonomi dan kesehatan yang ada,” kata Jokowi.

Kebijakan social distancing atau pembatasan sosial disadarinya membawa dampak ekonomi kepada masyarakat kecil, khususnya pekerja harian. Untuk itu, Jokowi meminta agar pemerintah daerah memberikan bantuan sosial kepada buruh dan pekerja harian yang terdampak ekonomi karena corona.

“Kebijakan itu dilakukan harus disiapkan sebuah kota ingin melakukan itu, hitung berapa orang yang jadi tidak bekerja, hitung berapa pedagang asongan, becak, supir yang tidak bekerja,” ujarnya.

“Dukungan kepada sektor-sektor itu yang harus diberikan, bantuan sosial kepada mereka harus diberikan. Jangan hanya menutup tapi tidak dibarengi social safety net untuk mendukung kebijakan yang dibuat,” sambung Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan bahwa ada 3 hal yang menjadi fokus pemerintah terkait penanganan virus corona. Pertama, keselamatan dan kesehatan masyarakat.

“Yang kedua social safety net bantuan sosial tolong disiapkan. Ketiga, dampak ekonomi dihitung betul sehingga kesiapan kita dalam menyediakan stok pangan betul-betul ada,” tutur Jokowi.

Sementara itu, jumlah pasien positif di Indonesia berjumlah 579 orang per Senin 23 Maret 2020. 49 pasien diantaranya dinyatakan meninggal dunia dan 30 dinyatakan sembuh.[merdeka/acl]

Shares: