News

JK: Masjid Jangan Dijadikan Tempat Pertentangan Politik Jemaah

Jusuf Kalla

JAKARTA (popularitas.com) – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta agar masjid tidak dimanfaatkan sebagai tempat mengadu domba pandangan politik para jemaahnya. Hal ini menyikapi dinamika politik jelang penetapan perhitungan suara tingkat nasional pada 22 Mei mendatang.

“Dalam rangka menjaga keamanan akhir-akhir ini, isu-isu satu dua hari ini, saya harap masjid-masjid tidak dimanfaatkan menjadi tempat pertentangan politik jemaah,” ujar JK dalam acara buka puasa bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah ulama di istana wakil presiden, Jakarta, Senin (20/5).

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini mengatakan, masjid harus dikembalikan fungsinya demi menjaga kemajuan dan keamanan bangsa. Dulu, kata JK, masjid bukan hanya digunakan untuk bicara keagamaan tapi juga memberi kemakmuran dengan kegiatan perekonomian.

“Nanti kita ajukan lagi gerakan ekonomi, karena bahaya kalau kita tidak menolong kemakmuran masjid, itu bisa memicu ketidakadilan,” katanya.

Lihat juga: Bantah Mobilisasi, Seknas Prabowo Cuma Tampung Massa 22 Mei

Sesuai jadwal Pemilu 2019, KPU akan menyelesaikan dan menetapkan perhitungan suara tingkat nasional pada 22 Mei mendatang. Menyikapi agenda tersebut, sejumlah pihak yang terkait dengan Pilpres 2019 ingin menggelar aksi pada hari itu.

Terkait aksi itu, sebanyak 27 masjid disebut akan menjadi tempat persinggahan massa aksi nanti. Sejumlah masjid bahkan mengizinkan peserta untuk menginap dalam rangka menghadiri aksi demo di depan KPU.

Masjid Al Falah Benhil, Masjid Baitul Karim Kebon Kacang, dan Masjid Al Abror Pejompongan di antara 27 masjid tersebut mengaku mengizinkan peserta untuk menginap. Meskipun, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta melarang masjid menampung masyarakat menginap.

Lihat juga: Hasil Pleno Pilpres: Prabowo Unggul di Riau, Kalah di Sumut

Ketiga masjid di atas beralasan belum mendapatkan surat dari PWNU untuk melarang peserta 22 Mei untuk menginap.

“Belum ada surat edaran,” kata Sekretaris Yayasan Masjid Al Falah Benhil Nasir, kepada CNNIndonesia.com, Minggu (19/5).

Lebih lanjut ia mengatakan Masjid Al Falah selalu menerima tamu untuk kegiatan apapun. Untuk aksi demo 22 Mei, ia menyebut peserta akan datang ke Masjid Al Falah pada Senin dini hari.

Sumber: CNNIndonesia 

Shares: