News

Jika Terindikasi Covid, Kemenag Pidie Jaya Bakal Hentikan PBM Tatap Muka

Kemendikbud: Pembelajaran semester genap mengacu SKB Empat Menteri
Arsip Foto - Sejumlah siswi dengan menggunakan masker mengikuti proses belajar mengajar pada hari pertama sekolah tatap muka di Madrasah Aliyah Negeri 1 Aceh Barat, Aceh, Senin (20/7/2020). (ANTARA/Syifa Yulinnas)

Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Pidie Jaya memastikan akan menghentikan proses belajar mengajar tatap muka jika ditemukan ada indikasi COVID-19 di sekolah setempat.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Pidie Jaya, Ahmad Yani, Senin (09/11/2020).

Diketahui, di masa pandemi COVID-19, Sekolah-Sekolah di bawah Kakemenag Pidie Jaya, meliputi Min ,Mts dan MA dan RA, saat ini proses belajar mengajar dilakukan secara langsung atau PBM tatap muka, dengan sistem pembagian shif.

“Namun ke depan jika sebuah madrasah kita lihat ada indikasi yang terjangkit COVID-19, langsung kita lakukan out door sendiri,” kata Kepala Kakemenag Pidir Jaya, Ahmad Yani.

Namun sebelum penutupan sekolah yang ditemukan ada terindikasi virus corona, terlebih dahulu Kakemenag melakukan koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Pidie Jaya, ikhwal rencana pengentian sementara PBM tatap muka itu.

Disebutkan, jumlah total sekolah di bawah Kakemenag Pidie Jaya dengan berbagai jenjang mencapai 69 unit, yang terbagi tingkatan Mi 25 Sekolah, Mts 14 Sekolah,  MA 9 Sekolah dan RA sebanyak 21 sekolah.

Selama belajar tatap muka di masa Pandemi itu, pihaknya rutin meninjau langsung kepatuhan Protokol Kesehetan (Protkes) di 69 Sekolah tersebut.

Hal itu dilakukan sebagai langkah pencegahan penyebaran COVID-19 terhadap pelajar-pelajar di bawah Kakemenag.

Peninjau Sekolah-sekolah di bawah Kemenag itu dituangkan dalam pogram kerja Saweu Madrasah.

Diakuinya olehnya, walau disiplin Protkes tersebut sudah dilaksanakan di Madrasah-madrasah saat PBM tatap muka, namun terkadang mereka mendapati beberapa siswa yang terkadang tidak patuh protkes itu.

“Cuma yang namanya siswa, belum 100 persen bisa full,” ungkapnya.

Editor: dani

Shares: