Ekonomi

Jelang Ramadhan, gula aren laris manis di Pasar Lambaro

Animo masyarakat membeli gula aren di Pasar Induk Lambaro meningkat jelang Ramadhan, gula aren ini sering dijadikan alternatif pemanis untuk mengolah berbagai penganan berbuka puasa.
Pedagang gula aren di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar. (MC Provinsi Aceh)

POPULARITAS.COM – Animo masyarakat membeli gula aren di Pasar Induk Lambaro meningkat jelang Ramadhan, gula aren ini sering dijadikan alternatif pemanis untuk mengolah berbagai penganan berbuka puasa.

Apalagi, kebiasan masyarakat Aceh sering berbuka puasa dengan sajian makanan yang manis seperti boh rom rom (klepon), timphan, es campur bahkan untuk bumbu masakan seperti rendang dan lain-lain.

Gula aren adalah pemanis yang terbuat dari air nira pohon enau atau bisa juga dari pohon kelapa. Gula ini memiliki rasa manis yang ringan dan populer dalam hidangan tradisional.

Muhammad, salah satu pedagang, di Pasar Induk Lambaro menyebutkan, sejak dua hari menjelang Ramadan daya beli gula aren sangat meningkat.

“Sebelum Ramadan standar gula yang terjual sekitar 200 kilo, tapi pada meugang kali ini setiap hari gula aren terjual sekitar 500 kilo,” kata Muhammad, dikutip dari portal berita Kominfo, Sabtu (2/4/2022).

Ia mengaku gula aren tersebut diambil dari wilayah Aceh Besar yaitu Samahani dengan harga jual Rp17.000 per kilo, selain gula aren manisan juga sangat diminati oleh pembeli.

“Sudah menjadi kebiasan masyarakat Aceh sering mengolah penganan untuk berbuka puasa dengan berbahan dasar gula aren, karena masyarakat Aceh sangat suka berbuka puasa dengan yang manis-manis,” ucapnya.

Salah satu peminat gula aren, Mulia warga Cot mesjid Kota Banda Aceh mengatakan, hampir setiap hari menu untuk berbuka puasa memakai bahan dasar gula aren.

“Jadi hari ini momen yang tepat untuk memborong gula aren. Berbuka puasa itu enaknya dan lebih segar dengan minuman dan makan yang manis,” tuturnya.

Menurut Mulia, penggunaan gula aren dalam takjil lebih sehat jika dibandingkan dengan gula biasa

“Gula aren dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat untuk pemanis karena produksinya secara alami tanpa tambahan bahan kimia,” ucapnya.

Shares: