News

Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Aceh Tamiang Rusak Parah

Ruas jalan di lintasan Kampung Pante Cempa, Kecamatan Bandar Pusaka yang menghubungkan Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Tamiang rusak parah. Kondisinya seperti kubangan lumpur sehingga sulit dilewati masyarakat. Foto Ist

– Ruas jalan di lintasan Kampung Pante Cempa, Kecamatan Bandar Pusaka yang menghubungkan Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Tamiang rusak parah. Kondisinya seperti kubangan lumpur sehingga sulit dilewati masyarakat.

Hendra Vramenia, salah seorang warga Kabupaten Aceh Tamiang meminta Bupati Aceh Tamiang agar menyurati Gubernur Aceh untuk mempercepat proses pengerjaan pembangunan jalan batas Aceh Timur dengan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang dengan anggaran Rp 69,8 miliar.

“Terlebih pembangunan jalan ini dalam pelaksanaannya bersifat multiyers,” sebut Hendra Vrameni, Senin (14/12/2020)

Menurutnya, kondisi badan jalan yang rusak parah itu harus segera diperbaiki karena sangat dibutuhkan dan merupakan akses utama masyarakat Pante Cempa serta masyarakat Simpang Jernih, Aceh Timur.

Jalur transportasi ini adalah akses utama untuk mengeluarkan hasil pertanian dan perkebunan masyarakat menuju kota Kualasimpang dan daerah lainnya.

“Bila tidak diperbaiki maka kerusakannya akan semakin parah serta kesulitan bagi warga disana dalam melakukan melaksanakan aktivitas saat melintasi jalur ini,” tegas Hendra Vramenia.

Akibat kerusakan parah ini dan tidak ada pilihan lain masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua dan kendaraan umum lainnya terpaksa melintasi jalan dengan berkubang lumpur.

“Jalan yang rusak terletak di pintu masuk Kampung Pante Cempa hingga Kampung Bengkelang Kecamatan Bandar Pusaka,” jelas Hendra lagi seraya menambahkan, masyarakat yang melintasinya harus sangat hati-hati agar tidak terjebak dalam kubangan lumpur.

Hal senada juga disampaikan, Agus M.Arifin salah seorang warga Pante Cempa dengan menyebutkan, kondisi jalan di sepanjang menuju kampungnya itu sampai saat ini megalami rusak parah dan belum diperbaiki, padahal ini juga jalan provinsi.

Menurutnya, kondisi jalan yang rusak sudah lebih dari 2 bulan, kerusakan jalan terjadi di beberapa titik dengan panjang kerusakan per titik mencapai 100 meter, jika turun hujan seperti saat ini, jalan ini sangat sulit dilewati kendaraan.

“Sudah lama jalan itu rusak, tapi tidak ada perbaikan, kalau hari hujan banyak mobil pribadi yang terjebak lumpur di lokasi,” terang Agus.

Pada kesempatan itu, Agus berharap pemerintah tidak terus-menerus tutup mata dengan kondisi jalan ini, apalagi ruas jalan ini termasuk pembangunan ruas jalan batas Aceh Timur dengan Kota Karang Baru, Aceh Tamiang yang di bangun melalui skema Multiyers pada tahun 2021.[]

Editor: Acal

Shares: