InsfrastrukturNews

Jalan Penghubung Aceh Besar-Banda Aceh Rusak Parah

Selain kondisi rusak, jalan Limpok-Cot Iri, Kabupaten Aceh Besar juga menjadi lintasan yang sering dilewati gerombolan sapi milik warga. Foto direkam pada Minggu, 7 Juni 2020. (Fadhil/popularitas.com)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Jalan lintasan Cot Iri, Kecamatan Krueng Barona Jaya-Gampong Limpok, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar rusak parah. Padahal lintasan ini menjadi penghubung Kabupaten Aceh Besar ke Kota Banda Aceh.

Amatan popularitas.com, setiap hari jalan tersebut selalu ramai dilalui pelintas, terlebih saat aktivitas perkuliahan di dua kampus di Darussalam aktif. Mahasiswa dari Indrapuri, Montasik dan Lambaro menjadikan lintasan tersebut sebagai alternatif.

Avicenna, warga Kajhu mengatakan, saat berbelanja di Pasar Lambaro, ia selalu menjadikan lintasan tersebut sebagai alternatif. Meski dalam kondisi rusak parah, lintasan ini akan memangkas jarak tempuh, daripada melewati Lampineung-Pango dan seterusnya.

“Karena saya memakai roda dua agak mudah meski dalam kondisi rusak, tetapi kalau ada yang melintasi mobil sangat susah,” kata Avicenna, Selasa, 9 Juni 2020.

Apa yang dikatakan Avicenna memang benar adanya. Berdasarkan amatan, jalan lintasan Limpok-Cot Iri memiliki lubang besar di beberapa titik. Kondisi ini sangat membahayakan pengguna jalan.

Saat musim kemarau, sepanjang jalan itu penuh dengan debu. Sedangkan saat musim hujan, kondisinya becek, sehingga juga membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Warga Rumpet, Nurnisa menyebutkan, jalan tersebut selalu ramai karena menjadi alternatif tercepat dari berbagai arah. Sayangnya, jalan tersebut luput dari perhatian pemerintah Kabupaten Aceh Besar.

“Itu jalan alternatif tercepat bagi mahasiswa yang berdomisili di Aceh Besar, namun sayangnya kondisi jalan alternatif tersebut rusak parah, saya selaku warga setempat merasa sangat kecewa dengan pemerintah Aceh Besar,” kata Icha, sapaan akrab Nurnisa.

Menurutnya, jalan tersebut sudah sangat lama rusak, tetapi tidak diperbaiki. Saat malam hari, kondisinya sangat membahayakan pelintas karena tidak ada penerangan.

“Ditambah lagi dengan banyaknya ternak warga yang melintasi kawasan itu, didominasi oleh sapi-sapi yang tidak tahu siapa pemiliknya,” pungkasnya.

Reporter: Muhammad Fadhil

Shares: