FeatureHeadline

Insiden Simpang Lima dan Sederet Kasus Kebakaran di Simeulue

kebakaran hebat di Kabupaten Simeulue sudah terjadi beberapa kali. Insiden kerap terjadi memasuki awal tahun berjalan. Dua pristiwa sebelumnya terjadi pada bulan Februari, dan kali ini di pertengahan Maret 2019.
Foto kebakaran di Simpang Lima, Kota Sinabang, Simeulue, 17 Maret 2019 malam. (IST)

PULUHAN rumah toko berkontruksi kayu di kawasan Simpang Lima, Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue terbakar. Peristiwa tengah malam, 17 Maret 2019 sekita pukul 02.05 WIB tersebut, turut melalap sebagian bangunan Rumah Tahanan (Rutan) dan Kantor Cabang Bank Aceh kota setempat.

Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Simeulue merilis ada 20 rumah toko yang dilalap “sijago merah” malam itu.  Akibatnya 60 jiwa yang terdata pada 14 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. Estimasi kerugian sementara diperkirakan mencapai Rp 15,277 miliar.

“Selain ruko, api juga membakar 1 Unit Lapas Cabang Sinabang yang dihuni sebanyak 82 jiwa warga binaan dan berdampak juga pada 1 unit Bank Aceh Cabang Simeulue mengalami rusak ringan,” demikian laporkan pihak BPBD serempat.

Kebakaran ini terjadi di pusat Kota Sinabang, tepatnya di simpang lima kota itu.  Lokasinya merupakan wilayah padat penduduk yang dilingkari jalan kota. Dari sebelah selatan dibatasi Jalan T. Raja Kamil, berhadapan dengan jalan menuju ke bekas pelabuhan feri.

Sedangkan sebelah timur dibatasi Jalan Teungku Diujung. Jalan tersebut menuju ke Polsek Kota Sinabang tembus ke gedung Islamic Center. Sedangkan sebelah Barat merupakan jalan utama (depan kantor Bank Aceh) yakni Jalan Letkol Ali Hasan.

Peristiwa kebekaran itu diduga dipicu oleh api berasal dari salah satu ruko warga. Kobaran “si jago merah” itu kemudian menjalar ke beberapa ruko hingga menghanguskan 20 unit lainnya. Rutan Sinabang yang berada di dekat ruko tersebut turut dilahap api.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek menyebutkan petugas mengalami kesulitan memadamkan api, sebab lokasi kebakaran padat dengan rumah penduduk yang berdiri berjajar dan kebanyakan berkontruksi kayu.

“Pada saat pemadaman petugas mengalami kesulitan karena letak ruko pada posisi berjajar, dua jam setelah kejadian baru berhasil dipadamkan,” katanya, Minggu 17 Maret 2019, sembari mengatakan pihak BPBD setempat sudah menyiapkan dapur umum untuk membantu para korban kebakaran.

Catatan popularitas.com, kebakaran hebat di Kabupaten Simeulue sudah terjadi beberapa kali. Insiden kerap terjadi memasuki awal tahun berjalan. Dua pristiwa sebelumnya terjadi pada bulan Februari 2015 dan 2016. Kali ini di pertengahan Maret 2019.

Pada tahun 2016, kebakaran terjadi di pusat kota Sinabang tepatnya di Dusun Sedap Malam, Desa Suka Maju, Kecamatan Simeulue Timur. Peristiwa itu terjadi siang hari Selasa, 2 Februari 2016 sekira pukul 13.30 WIB .

Sedikitnya ada 28 rumah hangus terbakar dan penyebabnya diduga api yang berasal dari salah satu rumah.  Kejadian itu membuat 18 unit rumah rusak berat, 10 unit rusak ringan. Ada 3 rumah dari 18 rumah rusak berat harus dirobohkan.

Rata-rata rumah yang terbakar itu berkontruksi kayu dan semi permanen. Akibatnya 28 KK atau 109 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Kemudian pada tahun 2015 juga terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan ratusan toko berkontruksi kayu di Kota Kampung Air, Simeulue Tengah, Kabupaten Simeulue. Peristiwa malam hari tanggal 20 Februari tahun itu, 129 rumah toko (ruko) yang dihuni 104 Kepala Keluaga (KK) hagus terbakar, dan sebanyak 514 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Namun, dari tiga insiden awal tahun itu tidak ada korban jiwa. Para pemilik ruko dan rumah yang terbakar hanya mengalami kerugian harta benda.* (JAP/ASM)

Shares: