News

Hujan Es dan Karhutla Terjadi di Aceh Tengah

Warga memperlihatkan hujan es yang melanda sebagian kawasan di Aceh Tengah | Foto: Dok BPBA

BANDA ACEH (popularitas.com) – Sebagian kawasan di Aceh Tengah dilanda hujan es, Minggu, 7 Juli 2019. Kondisi ini terbilang aneh karena di sebagian kawasan lainnya, masih di Aceh Tengah, justru terjadi kebakaran karena cuaca panas.

Informasi yang diterima wartawan dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan, sejumlah desa yang diguyur hujan es adalah kampung Paya Dedep, Kampung Paya Tungel, Kampung Jeget Ayu, Kampung Jaging Jeget, dan Kampung Bukit Kemuning. Kesemua desa ini berada di Kecamatan Jagong Jeget, Aceh Tengah.

Masih berdasarkan keterangan BPBA disebutkan hujan es mengguyur dataran tinggi ini selama 10 menit, sejak pukul 14.15 WIB tadi.

Sementara kebakaran lahan seluas satu hektar terjadi di Desa Kute Baru Kecamatan Linge, Aceh Tengah, di hari yang sama sekitar pukul 10.59 WIB. “BPBD Aceh Tengah sudah berupaya melakukan pemadaman kebakaran hutan lahan di lokasi,” kata Kepala BPBA Teuku Ahmad Dadek.

Kasi Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Blangbintang, Zakaria, mengakui fenomena seperti ini jarang terjadi. Namun, menurutnya, kemungkinan-kemungkinan perbedaan cuaca seperti ini dapat saja terjadi di daerah tersebut.

“Dalam musim kemarau, kejadian hujan es di satu wilayah dan timbulnya titik panas di wilayah lain bukan hal yang mustahil, ini karena di musim kemarau sering terjadi hujan lokal dan di wilayah lain panas terik,” kata Zakaria.

Hujan es, menurutnya, biasanya terjadi di satu daerah yang sangat lokal dan dengan durasi yang singkat, yaitu lebih-kurang antara 7 – 12 menit saja.
Syaratnya terjadi hujan es juga hampir sama dengan syarat terjadinya angin puting beliung, dimana sama2 terjadi akibat adanya awan CB (Cumulonimbus) sehingga kedua fenomena cuaca tersebut susah diprediksikan.

“Untuk dapat terjadi hujan es harus ada awan CB dengan tinggi dasar awan yang sangat dekat dengan permukaan tanah dan dibawah awan suhu udaranya sangat dingin. Dengan demikian awan CB yang merupakan kristal-kristal yang mulai jatuh sebagai hujan akibat dorongan angin kencang dari awan CB tidak sempat mencair karena di bawah permukaan awan juga dingin sehingga butir-butir es tersebut jatuh ke permukaan tanah,” katanya.

7 Kabupaten Terjadi Karhutla

Di kesempatan yang sama, Kepala BPBA Teuku Ahmad Dadek menyebutkan, sebanyak 7 kabupaten di Aceh hingga Minggu, 7 Juli 2019
mengalami kebakaran hutan dan lahan. “(Luasnya) mencapai 90 hektar lebih dan beberapa sudah dipadamkan,” kata Dadek.

Dia mengatakan daerah yang munculnya titik panas, dimana di daerah tersebut tidak mengalami hujan dan dedaunan yang rontok, semak belukar serta hutan gambut sudah sangat kering sehingga mudah terbakar. “Baik faktor kesengajaan maupun tidak atau faktor kelalaian,” pungkasnya.*(BNA)

Shares: