EkonomiNews

Hiswanamigas Aceh Ajak Warga yang Mampu Tidak Gunakan Gas Elpiji 3 Kilo

Polres Aceh Barat selidiki dugaan penyalahgunaan gas elpiji subsidi
Tabung gas elpiji | foto: RRI

BANDA ACEH (popularitas.com) – Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswanamigas) Aceh, mengajak warga yang secara ekonomi mampu, untuk tidak mengunakan gas epliji tiga kilogram yang di peruntukkan bagi masyarakat miskin.

Bendahara Umum Hiswanamigas Aceh, Nahrawi Noerdin mengatakan, kerapnya terjadi kelanggkaan gas selama ini, dinilai karena masih belum tepatnya sasaran penyaluran.

Hal itu, kata dia, saat terjadinya kelanggkaan gas elpiji menjelang lebaran Idul Adha di beberapa kabupaten kota di Aceh seperti, Aceh Utara, Lhokseumawe dan Kabupaten Bireun,  dikarenakan masih adanya orang yang tidak berhak mengunakan gas tiga kilo, tapi masih mengunakan gas tersebut. Sehingga kuota yang seharusnya mencukupi bagi masyarakaat miskin malah terjadi kelanggkaan.

“Lagi-lagi kami sampaikan bahwa jika orang mampu pun masih menggunakan elpiji 3 kilogram, maka masalah kelangkaan ini tidak akan pernah terselesaikan,” ujar Nahrawi melalui ketarangannya Sabtu, 1 Agustus 2020.

Menurut nahrawi, masyarakat yang mampu harus menggunakan elpiji lainnya yang tersedia di pasar, yaitu elpiji tabung 5,5 kg atau 12 kg. Sementara Elpiji 3 kilo hanya untuk keluarga miskin saja.

Dalam hal distribusi, kata dia selain harus adanya kesadaran masyarakat dalam mendapatkan gas sesuai peruntukkan juga dibutuhkan pengawasan dari semua pihak agar tepat sasaran.

“Kita harus sama sama mengawasi, sehingga tidak terjadi penyaluran yang tidak tepat sasaran, karena jika adanya pangkalan yang berbuat nakal, Pertamina pasti tidak diam, akan dicabut izin usahanya atau di-PHU,” ucapnya.

Sebelumnya, Pertamina memastikan kecukupan stok gas elpiji di sejumlah kabupaten kota di Aceh, pertamina telah melakukan pengecekan kesejumlah pangkalan Pada hari Sabtu (25/7) pekan lali, di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Dari pengecekan itu, stok gas tersedia di pangkalan sebanyak 12.530 tabung, dijual sesuai HET Rp 18.000 untuk radius 60 km. “Namun dari pengamatan kami, harga elpiji 3 kilo subsidi melambung di level pengecer, di kisaran Rp 27.000 hingga Rp 35.000,” tutur Roby Hervindo, Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I.

Menyikapi permainan harga yang dilakukan pengecer, Pertamina MOR I menyiapkan penambahan elpiji fakultatif untuk wilayah Aceh. Sejak tanggal 27 Juli hingga 5 Agustus 2020, disiapkan penambahan fakultatif sebanyak 248.640 tabung. Penyalurannya menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan masyarakat.

“Dengan penambahan fakultatif sebanyak 9,7 persen tersebut, maka total stok yang disiapkan berjumlah 2,8 juta tabung. Penambahan fakultatif ini untuk mengantisipasi penambahan libur Idul Adha pada tanggal 30 Juli dan 3 Agustus 2020. Penambahan fakultatif sendiri dilakukan melalui pangkalan resmi Pertamina,” ujar Roby. (dani)

Shares: