News

Harga turun, warga Banda Aceh ramai ramai borong emas

Harga emas perhiasan di Banda Aceh turun dalam dua pekan terakhir. Dan hal tersebut mendorong warga ibu kota provinsi ujung barat Sumatara itu memborong perhiasan berharga tersebut.
Harga turun, warga Banda Aceh ramai ramai borong emas
Dokumen. Harga Emas di Pidie Berangsur turun. (popularitas/Nurzahri)

POPULARITAS.COM – Harga emas perhiasan di Banda Aceh turun dalam dua pekan terakhir. Dan hal tersebut mendorong warga ibu kota provinsi ujung barat Sumatara itu memborong perhiasan berharga tersebut.

Pemilik Toko Emas Ichlas di Pasar Aceh, Murizal menyebutkan, harga emas di pusat ibu kota provinsi Aceh ini pada Kamis (4/11/2021), tercatat pada angka Rp2.650.000 per manyam (3,3 gram), belum termasuk ongkos buat.

Sementara dua pekan sebelumnya, rinci Murizal, harga emas di Banda Aceh sebesar Rp2.730.000, belum termasuk ongkos buat. Artinya, penurunan terjadi sekitar Rp80.000 per manyam.

“Jadi ada penurunan di angka Rp80.000 per manyam. Ongkos buatnya setiap manyam Rp50.000 ribu,” sebut Murizal saat ditemui di tokonya, Kamis (4/11/2021).

Murizal menjelaskan, turunnya harga emas disebabkan Federal Reserve (the Fed) menurunkan suku bunga dan gejolak geopolitik dunia stabil. Selain itu, juga karena pendistribusian vaksin sudah mulai merata, sehingga pandemi Covid-19 mulai menurun.

Dengan turunnya harga emas, terang Murizal, warga berbondong-bondong membeli emas di sejumlah toko emas kawasan Pasar Aceh. Secara persentase, jumlah pembeli meningkat hampir 80 persen.

Dia menambahkan, warga yang membeli emas didominasi ibu-ibu rumah tangga. Mereka membeli si kuning untuk berinvestasi dan menabung sambil berhias diri dengan perhiasan emas.

“Ada juga orang tua membeli emas tujuannya menyimpan untuk mahar pernikahan anak, untuk tahun depan ataupun dua tahun, beli terus sekarang, istilahnya menabung, misalnya ada rezeki dia 2 manyam, 5 manyam, 10 manyam, dia langsung beli untuk menabung, persiapan pernikahan anak beliau,” katanya.

Sementara faktor lain, tambah Murizal, turunnya harga emas dipengaruhi oleh negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia. Negara-negara ini banyak memborong emas untuk suku cadang.

“Istilahnya cadangan devisa negara orang itu tinggi. Kalau misalnya  mata uang negara tersebut goyang, dia lepaskan emas, jadi cadangannya emas devisa negara dia,” ucap Murizal.

“Seperti di daerah Aceh kita, setiap rumah satu keluarga setidaknya ada 2 manyam, ada 5 manyam, ada 10 manyam. Jadi pada saat  dia butuh uang, dia bisa menjual dengan mudah dan cepat, selain berinvestasi dia mudah menjualnya, tidak rumit dalam berinvestasi emas ini,” pungkasnya.

Editor : Hendro Saky

Shares: