News

Harga telur ayam di Aceh mengalami kenaikan

Harga telur ayam di Aceh mengalami kenaikan
Telur ayam di salah satu warung kelontong di pasar Induk Lambaro, Rabu (29/6/2022). FOTO: Riska Zulfira/popularitas.com

POPULARITAS.COM – Harga telur ayam ras di tingkat pedagang pasar tradisional Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh mencapai Rp52.000 per tray yang berisi 30 butir.

Irman Yusuf (34) seorang pedagang Pasar Keutapang Kota Banda Aceh, mengatakan harga telur ayam ras tersebut mulai naik sejak sepekan terakhir, dari harga sebelumnya Rp42.000 per tray.

“Harga telur ayam saat ini memang sedang tinggi, tingkat eceran mencapai Rp52.000 per papan (tray) isi 30 butir, biasanya Rp42.000 per papan,” kata Irman, dikutip dari laman Antara, Selasa (23/8/2022).

Irman mengaku tidak mengetahui penyebab harga telur ayam ras tersebut melambung tinggi. Pasalnya, persediaan telur ayam di pasar masih tercukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Enggak tahu kenapa bisa naik, karena stok telur ayam di pasar cukup, kecuali barang (telur ayam) langka,” katanya.

Pada umumnya, harga kebutuhan bahan pokok masih normal, seperti cabai rawit Rp40.000 per kilogram, bawang merah Rp30.000 per kilogram, gula pasir Rp15.000 per kilogram dan cabai merah besar Rp80.000 per kilogram.

“Jadi yang harga naik hanya telur ayam, dan satu lagi minyak goreng curah Rp15.000 per kilogram, dari biasanya Rp13.000 per kilogram. Kalau harga cabai merah juga masih tergolong tinggi, karena harga normalnya Rp50.000 per kilogram,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketersediaan Pangan Dinas Pangan Aceh Badriah Hasballah menyebut untuk ketersediaan telur ayam ras di Aceh masih tercukupi.

Kata dia, kebutuhan harian telur ayam ras di Aceh per hari ini sebanyak 279 ton, sementara ketersediaan telur ayam sebanyak 307 ton per hari. “Artinya ketersediaan telur ayam kita surplus pada hari ini,” kata Badriah.

Terkiat persoalan harga, setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, harga telur ayam ras melambung tinggi di tingkat pedagang pasar karena permintaan pembeli yang tinggi.

Selain itu, juga disebabkan karena harga pakan ayam dan harga transportasi pengiriman telur yang mahal. Memang pada umumnya, telur ayam ras yang beredar di Aceh berasal dari luar Aceh, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Jadi disebutkan kenaikan harga ini karena banyak permintaan, banyak kebutuhan untuk bantuan sosial, kemudian mahal biaya transportasi, mahal harga pakan sehingga berdampak juga pada harga telur,” katanya.

Tak hanya telur ayam ras, persediaan bahan pokok lain juga masih tercukupi di pasaran, seperti kebutuhan harian bawang merah di Aceh 111 ton, sedangkan persediaan 122 ton.

Kemudian, kebutuhan cabai merah besar sebanyak 134 ton, sedangkan persediaan 184 ton, kebutuhan minyak goreng curah 231 ton, sedangkan kebutuhan 254 ton, kebutuhan gula pasir 218 ton dan ketersediaan 240 ton.

Editor: Muhammad Fadhil

Shares: