EkonomiNews

Harga Telor di Pidie Jaya Tembus Rp 45 Ribu

Pedagang di Pidie Jaya. (popularitas/Nurzahri)

PIDIE JAYA (popularitas.com) – Harga komoditas telur ayam di Pidie Jaya, merangkak naik dalam dua pekan terakhir.

Kenaikan harga telor tersebut, diperkirakan akibat pandemi COVID-19 serta menjelang lebaran Idul Adha.

Informasi dihimpun popularitas.com, jika sebelum pandemi COVID-19, pasaran harga telur ayam itu sekitar Rp 38.000 perkrat atau 30 butir telur. Kini melonjak tinggi menjadi Rp 45.000 perlimping.

“Saat ini kami menjual telor perkratnya dengan harga Rp 45.000,” kata salah satu pedagang sembako di pasar Kota Meureudu, Pidie Jaya, Muhammad Nasir kepada popularitas.com, Senin 20 Juli 2020.

Melonjaknya harga telor yang hampir mencapai Rp 50.000 itu mulai terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Menurutnya melonjaknya harga jual telor itu disebabkan pihaknya menyebut komoditas itu dari para agen atau supplier, dengan harga yang juga merangkat naik

“Kalau kami beli dari agen, perkrat Rp 43 ribu, dan  kami jual Rp 45 ribu perkrat. Karena dalam satu krat kadang ada telot yang pecah juga,” jelasnya.

Kata dia, dia yang baru saja membuka usaha jual beli sembako itu sekira dua pekan lalu, harga telor ayam sudah mencapai Rp 40.000 perkrat, namun kini malah sudah naik lagi.

Dampak dari melonjak harga telor ayam tersebut, membuat barang daganganya itu juga kurang laku. Melihatn kondisi saat ini sambung Nasir, dia memperkirakan, komoditas telor ayam itu akan kembali mengalami keniakan harga.

Bukan hanya itu saja, harga minyak goreng curah juga mengalami kenaikan. Jika sebelumnya harga tebus perkg Rp 9.300, kini naik menjadi Rp 11.000.

Reporter: Nurzahri

Shares: