SIGLI (popularitas.com) – Sejumlah harga bumbu masak serta komoditas pangan kebutuhan pokok di Kabupaten Pidie, melonjak naik.
Bumbu dapur yang melonjak naik itu antara lain, Kapulaga (cardamom) serta cabai keriting. Jika sebelumnya harga Kapulaga berkisar diantara Rp 110.000 perkilo, kini, melonjak tinggi pada harga Rp 230 ribu per kilo.
“Yang paling tinggi naiknya Kapulaga dan Cabai keriting. Kalau harga cabai bubuk ini hanya Rp 45.000, kini naik tinggi Rp. 120.000 itu yang sudah jadi bubuk, tapi kalau kita beli yang masih bulat cabai keritingnya, harganya Rp.110 ribu perkg,” kata Muhammad Is, salah satu pedagang rempah-rempah di pasar Kota Sigli, Pidie kepada popularitas.com, Minggu 8 Maret 2020.
Selain dua bahan dapur yang melonjak naik hingga 100 persen itu, bahan komoditas lainnya juga ikut-ikutan merangkat naik, seperti halnya bawang bombai yang sebelumnya berkisar Rp 24 ribu meroket jadi Rp 35 ribu per kilonya.
Muhammad Is menjelaskan, sejumlah komoditas komoditas bahan dapur itu mulai merangkat naik semenjak awal tahun 2020. “Karena bawang bombai ini naik, kami tidak mengambilnya lagi, karena sulit untuk kita jualnya,” ujar Muhammad.
Bahkan untuk harga gula pasir sendiri, yang sebelumnya hanya diantara Rp 13 ribu sampai Rp 14 ribu, kini naik menjadi Rp 16.000 perkilonya.
Kenikan komoditas pangan itu juga dirasakan Haikal (21), pedagang sayur-sayur mayur di pasar tradisional Kota Sigli, Pidie. Barang dagang pemuda itu serta pedagang sayur lainnya perlahan naik. Kentang misalnya, sebelumnya hanya berkisar Rp 10 ribu perkilo, kini terpaksa harus dijual dengan hargan Rp 14 ribu perkilonya.
Kemudian bawang merah, sebelum berkisar Rp 30 ribu, kini harus dijual Rp 34.000 perkilo. “Harga barang mulai naik dalam bulan terakhir, setiap kali naik, naiknya hanya Rp 1.000, dan sudah mulai terjadi dalam dua pekan terakhir,” ungkap Haikal. (Nurzahri)
