Harga bitcoin sempat menyentuh US$18.349 per koin atau setara Rp258,72 juta (kurs Rp14.100 per dolar AS) pada perdagangan Rabu (18/11). Angka ini merupakan rekor tertinggi dalam tiga tahun terakhir sejak mencapai US$20 ribu per koin pada Desember 2017.
Sementara di dalam negeri, harga Bitcoin yang diperjualbelikan oleh bitcoin.co.id berada di angka Rp253,08 juta per koin. Nilai penjualannya hampir mencapai angka tertinggi dalam sebulan terakhir sebesar Rp260 juta per koin.
Melansir CNN, kenaikan harga bitcoin terjadi karena beberapa faktor. Pertama, pelemahan dolar AS dari mata uang negara lain dalam beberapa waktu terakhir.
Pelemahan dolar AS tak lepas dari buruknya prospek ekonomi usai tertekan pandemi virus corona atau covid-19. Kedua, investor melihat bitcoin bisa menjadi instrumen investasi alternatif yang cukup layak di tengah ketidakpastian.
“Mereka (investor) semua bertaruh besar pada bitcoin sebagai pelindung terhadap inflasi, ketidakpastian, dan gejolak di 2020,” ungkap CEO Lolli Alex Adelman, dikutip Kamis (19/11).
Lebih lanjut, kenaikan harga bitcoin saat ini memunculkan spekulasi bahwa harganya bisa meningkat lebih tinggi lagi pada tahun depan. Mike Novogratz, analis Galaxy Digital, perusahaan aset cryptocurrency meramalkan harga bitcoin bakal naik lagi sekitar US$60 ribu pada 2021.
Proyeksi lain dari analis Citi menyatakan ada peluang peningkatan harga mencapai US$318 ribu pada tahun depan. Kendati begitu, para analis mengingatkan agar investor tetap jeli dalam memperhatikan perkembangan harga ke depan.
Pasalnya, bitcoin merupakan instrumen yang mudah melonjak dan terjerembab dalam waktu cepat. Misalnya, harga bitcoin sempat jatuh cukup dalam pada awal pandemi, namun kini justru mencapai rekor tertinggi.
“Berhati-hatilah seperti yang sering kita lihat di masa lalu, bitcoin bisa mengejutkan,” ujar George McDonaugh, CEO KR1, perusahaan investasi cryptocurrency dan blockchain.
Sumber: cnn
