News

Habiburrahman narasumber webinar di Kementrian Pertanian 

Kepala UPTD BPSBTPHP Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Habiburrahman, menjadi narasumber webinar yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Kegiatan tersebut akan dilangsungkan, Kamis (17/11/2021)
Habiburrahman narasumber webinar di Kementrian Pertanian 
Kepala UPTD BPSBTPHP Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Habiburrahman

POPULARITAS.COM – Kepala UPTD BPSBTPHP Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Habiburrahman, menjadi narasumber webinar yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Kegiatan tersebut akan dilangsungkan, Kamis (17/11/2021)

Webinar dengan tema, Benih Hasil Hari Ini, Janji Esok Hari : Bagaimana Memilih Benih Yang Baik, akan diisi sejumlah narasumber penting, diantaranya Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, Dr Suwandi, yang bertindak sebagai pembicara kunci.

Narasumber lainnya, yakni Direktur Benih dr Takdir, dan juga Kepala UPTD BPSBTPHP Habiburrahman.

Dalam kesempatan itu, Dr Suwandi dalam paparannya menjelaskan tentang pentinya memilih benih yang baik dan bersertifikat, guna menjaga kemandirian dan kedaulatan benih di tanah air.

Acara yang diikuti tidak kurang dari 330 peserta dari seluruh Indonesia itu, Dr Suwandi kembali menyampaikan harapan agar setiap provinsi di Indonesia untuk menjaga dan mengawasi peredaran benih bermutu.

Sementara itu, Direktur Benih Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI, Dr Takdir menyampaikan, setiap tahunnya pemerintah terus mengalokasikan anggaran dalam upaya menjaga ketersediaan benih bersertifikat, sehingga mampu meningkatkan produksi. Ia juga menekankan pentinya inovasi dan penelitian guna melahirkan banyak varietas baru 

Habiburrahman yang tampil pada sesi berikutnya, memaparkan kebijakan proses sertifikasi benih guna mendapatkan benih bermutu di Aceh. Upaya itu salah satunya dengan melahirkan Jargon Na Berkat atau Gunakan Benih Bersertifikat.

Inovasi lain yang dikembangkan pihaknya saat ini, adalah sertifikasi benih secara online, yakni para penangkar dapat mengajukan permohonan online untuk proses sertifikasi benih.

“Sertifikasi online ini terobosan penting yang dilakukan Aceh, dan diharapkan dapat menjadi model pengembangan nasional,” kata Habib Karib dia disapa.

Selain beberapa pengembangan inovasi, lanjut Habib, pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengawasan peredaran benih berbasis sandi, yakni hijau, kuning dan merah.

Pemberian Sandi itu, ujarnya, guna memudahkan pengawasan, agar kedepannya pihaknya lebih mudah mematau kios-kios Saprodi atau penangkar yang menjual dan atau memperbanyak benih.

“Inovasi dan pengawasan yang dilakukan pihaknya itu, guna menjaga stabilitas dan ketersediaan benih bermutu,” tukas Habib kemudian.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: