FeatureNews

Gurih dan renyah Risol Bang Bule Di Jalan Teuku Umar Seutui

Panggil saja nama saya Mujahid, biar enak didengar pinta Shaun. Diceritakannya, selama berada di Indonesia, dirinya 28 tahun berada di Pulau Sumbawa, dan baru 4 tahun lebih berada di Kota Banda Aceh.
Gurih dan renyah Risol Bang Bule Di Jalan Teuku Umar Seutui
Shaun alias Mujahid saat melayani pembeli di lapak Risol Panas Bang Bule di Jalan Teuku Umar Seutui Banda Aceh

MENGENAKAN kaos hitam dipadu setelan bawan sarung dominan corak merah kecoklatan, pria itu terlihat tangkas memasukan potong-potongan risol mentah kedalam wajan penggorengan. Selang beberapa menit, risol panas pun tersaji dengan aroma khas menggugah selera.

Setelah ditiriskan beberapa saat, Shaun, pria ini menyebutkan namanya, memasukkan satu persatu potongan risol kedalam kantong kertas bermerek usahanya, bang Bule Kitchen. Pada kertas pembungkus tersebut tertulis satu untaian kalimat, homamade risols made from the best quality ingredients with love.

Di Indonesia saya sudah menetap lebih dari 32 tahun, lanjut Shaun sembari melayani para pembeli lainnya. Dibantu seorang perempuan, lapak Risol Bang Bule sore itu terlihat ramai.

Lapak Riso Bang Bule milik Shaun, terletak persis didepan salah satu toko notaris di jalan Teuku Umar Seutui, terpaut 20 meter dari Apotek Banda Farma. Lebih mudahnya, perempatan lampu merah jalan Seutui dan Jalan Seulawah, tidak kurang 40 meter ke arah kiri dari traffick light, anda akan mudah menemukan sosok pria jangkung dengan rambut emas kehitaman.

Baru dua minggu ini Shaun fokus berjualan, sebelumnya dia sempat berhenti berdagang dikarenakan rasa risol yang dibuatnya belum pas dan mengena di mulut. Jadi, selama tidak jualan itu Ia fokus mencari formulasi terbaik untuk risolnya.

“Dan Alhamdulillah, saat ini sudah dapat resep terbaik, terutama saos yang rasanya boleh diadu,” kata Mujahid, nama lain dari Shaun setelah memeluk agama Islam.

Shaun alias Mujahid saat sedang melayani pembeli di Lapak Risol Bang Bule miliknya di Jalan Seutui Banda Aceh

Panggil saja nama saya Mujahid, biar enak didengar pinta Shaun. Diceritakannya, selama berada di Indonesia, dirinya 28 tahun berada di Pulau Sumbawa, dan baru 4 tahun lebih berada di Kota Banda Aceh.

“Saya suka di Aceh, dan rasanya ingin menghabiskan masa tua dan jika mati di kuburkan di bumi serambi mekkah ini,” ujar Shaun, yang mengaku berasal dari Selandia Baru sebelum memutuskan pindah ke Indonesia.

Obrolan terhenti, sebab Shaun kembali melayani pembeli lainnya. Soal harga, Risol Bang Bule dengan ukuran lebih besar dibandingkan risol yang ada, cukup merogoh kocek Rp3 ribu rupiah, anda mendapatkan satu potong risol. Dan dengan mengeluarkan Rp30 ribu, bisa membawa pulang 10 potong risol plus saus racikan mujahid yang rasanya nikmat dan pedas.

Rasa saus Risol buatan Shaun memang berbeda, perpaduan asin, pedas dan manis serasa pecah di mulut.

Risol Shaun sendiri sangat garing dan nyaris tidak berminyak, dengan isi daging cincang, dan sayuran serta racikan bumbu lainnya, sungguh tepat tulisan pada kantung keras pembungkus Risol yakni : homamade risols made from the best quality ingredients with love.

Diakhir perjumpaan, Shaun berujar jika ingin kembali ketempat untuk tidak repot datang, cukup pesan online saja, di nomor hape atau whatsApp 085277000076.

Laporan Hendro Saky

Shares: