HeadlineNews

Gugus Tugas Lacak Kontak Jarak Dekat Pasien Klaster Baru di Aceh

Tujuh warga Aceh meninggal akibat covid-19 dalam waktu 24 jam
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. Foto Humas Pemerintah Aceh

BANDA ACEH (popularitas.com) – Tim Gugus Tugas Percepatan penanganan COVID-19 Aceh terus melacak kontak jarak dekat pasien positif virus corona dari klaster Lhokseumawe dan Aceh Utara, apalagi 90 spesimen tes usap (swab) dari klaster itu masih belum diketahui hasilnya di Balai Litbangkes Aceh.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan penanganan COVID-19 Provinsi Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan pelacakan kontak jarak dekat itu dilakukan seiring peningkataan drastis kasus dalam dua hari lalu, yang bertambah 12 kasus baru di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara.

“Tim surveilans juga sedang melacak dan mengambil swab orang-orang yang kontak erat dengan salah satu dari tujuh orang positif COVID-19 yang terbaru di Aceh Utara,” katanya, Kamis, 18 Juni 2020.

Menurut dia, sebanyak 90 spesimen usap hasil pelacakan surveilans juga sedang diperiksa dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium Balai Litbangkes Aceh.

“Spesimen tersebut merupakan milik orang-orang yang berkontak jarak dekat dengan salah satu dari lima warga yang terkonfirmasi positif COVID-19,” katanya.

Lebih lanjut, kata dia, tim surveilans belum dapat mengurai sosok yang pertama menjadi pembawa (career) COVID-19, yang menularkan secara berantai kepada orang-orang yang kontak jarak dekat dengannya, baik di Lhokseumawe maupun Aceh Utara.

“Secara epidemiologis, kasus pertama itu harus diketahui, agar mudah memutuskan pola penularan virus yang mematikan itu,” kata Saifullah.

Dia meminta penderita COVID-19, keluarga, serta masyarakat sekitarnya harus membuka semua informasi yang diketahui kepada tim suveilans supaya tidak jatuh korban berikutnya.

“Kasus COVID-19 di Lhokseumawe dan Aceh Utara paling banyak saat ini dan sudah menjadi klaster tersendiri. Mari kita semua berkata apa adanya, lebih pro aktif, dan bersama-sama melawan virus corona yang mengancam semua orang,” demikian Saifullah Abdulgani. (ANT)

Shares: