EkonomiNews

Gubernur Nova: Semua Investasi di Aceh Terkendala dengan Covid-19

Petugas kesehatan menyuntik vaksin Sinovac kepada Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di RSUD dr Zainoel Abidin, Banda Aceh, Jumat (15/1/2021). (Muhammad Fadhil/pupularitas.com)

POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh Nova Iriansyah melaporkan perkembangan terkait dengan investasi di Aceh kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

“Saya laporkan semua investasi di Aceh yang sebenarnya hanya terkendala dengan COVID-19 saja, sementara untuk faktor lainnya tidak ada kendala,” kata Nova Iriansyah seperti dilansir laman Antara, Jumat (19/2/2021).

Untuk masalah kondusifitas, keamanan, kepastian hukum di Aceh, berjalan sangat baik guna mendukung keberlangsungan investasi.

Nova menyebutkan, untuk Blok Andaman III yang dikelola Repsol, perusahaan migas asal Spanyol dan Mubadala Petroleum seharusnya pada Februari tahun ini sudah mulai melakukan eksplorasi. Namun mereka menunda dan kemungkinan penundaan dilakukan setahun.

Kemudian yang terbaru terkait investasi Uni Emirat Arab (UEA) yang awalnya merencanakan ke Pulau Banyak, Aceh Singkil. Namun, mereka terakhir beralih ke Sabang.

Ada pun kendala di Pulau Banyak airborne, dermaganya belum ada dan mereka berharap pemerinrah membangun infrastruktur dulu.

Tahap awal, para investor UEA akan melakukan investasi di Sabang dengan anggaran yang akan dikeluarkan sekitar setengah triliun yang dipergunakan untuk pembangunan resort.

Nova juga meminta bantuan terkait dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Aceh yang saat ini baru direalisasi PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan sudah mulai membangun pabrik pupuk.

Selanjutnya, ia melaporkan terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Nagan Raya dengan kapasitas 10 Mega Watt dan sudah berjalan 5 Mega Watt.

Ia juga meminta bantuan terkait pengembangan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Seulawah, Aceh Besar dengan proyeksi 80 Mega Watt, dibawah pengelolaan PT Pertamina Geothermal Energy.

“Dulunya mereka berjanji dalam 2 tahun sudah mulai melakukan pengerjaan, tapi ini sudah lebih dari tiga tahun belum adanya pengerjaan,” kata Nova.

Ia juga berterima kasih kepada BKPM, karena pengelolaan minyak dan gas Blok B di Lhokseumawe sudah diambil alih oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyambut baik dengan kedatangan Gubernur Aceh, dan menyampaikan laporan terkait dengan investasi yang ada di Aceh.

“Jika ada yang terkendala, kita akan mencoba membantu penyelesaiannya,” kata Bahlil.

Shares: