NewsTeknologi

Google Digugat Rp71 Triliun Atas Tuduhan Langgar Privasi

Lambang google. (ist)

JAKARTA (popularitas.com) – Google menghadapi gugatan class action atas tuduhan melanggar privasi orang dan melacak penggunaan internet, bahkan ketika browser diatur ke mode pribadi atau Incognito.

Gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik Utara California menuduh bahwa Google melanggar undang-undang penyadapan dan privasi karena mencegat, melacak, dan mengumpulkan komunikasi, bahkan ketika orang menggunakan mode penyamaran Chrome dan mode peramban web pribadi lainnya.

“Google melacak dan mengumpulkan riwayat penelusuran konsumen dan data aktivitas web lainnya, apa pun pengamanan yang dilakukan konsumen untuk melindungi privasi data mereka,” bunyi gugatan, melansir CNET, Kamis, 4 Juni 2020.

Dalam gugatan disampaikan bahwa Google secara diam-diam mengumpulkan data melalui Google Analytics, Google Ad Manager, plug-in situs web, dan aplikasi lain, termasuk aplikasi seluler.

Atas tindakan itu, Google dan perusahaan induknya, yakni Alphabet digugat sebesar US$5 miliar atau setara dengan Rp71 Triliun. Nilai gugatan itu mewakili jutaan pengguna dan kompensasi sebesar US$5 ribu untuk setiap individu.

Terkait hal itu, Google mengatakan mereka membantah semua tuduhan dan telah merencanakan pembelaan. Juru bicara Google Jose Castaneda menjelaskan mode penyamaran di Chrome memberi pilihan bagi pengguna untuk menjelajahi internet tanpa aktivitas disimpan ke browser atau perangkat.

“Seperti yang kami nyatakan dengan jelas setiap kali Anda membuka tab penyamaran baru, situs web mungkin dapat mengumpulkan informasi tentang aktivitas penjelajahan Anda selama sesi Anda,” kata Castaneda.

Penggugat dalam kasus itu diwakili oleh firma hukum Boies Schiller & Flexner.

Melansir NBC News, penggugat menilai Google dapat mempelajari tentang teman-teman pengguna, hobi, makanan favorit, kebiasaan berbelanja, dan bahkan hal-hal yang paling intim dan berpotensi memalukan lewat Google Analytics, Pengelola Iklan Google dan plug-in situs web lainnya.

Penggugat menyatakan Google tidak dapat terus terlibat dalam pengumpulan data rahasia dan tidak sah dari hampir setiap orang Amerika lewat komputer atau telepon.

Para peneliti keamanan komputer sebenarnya telah lama menyuarakan keprihatinan bahwa Google dan pesaingnya dapat mengetahui profil pengguna dengan melacak identitas orang di berbagai mode penjelajahan, menggabungkan data dari penjelajahan internet pribadi, dan internet biasa.

Sumber: CNN

Shares: