News

Etnis Rohingya ditampung di Lhokseumawe hingga Februari

Sebanyak 115 warga etnis Rohingya yang ditampung sementara di BLK Kota Lhokseumawe, diberikan tenggang waktu oleh pemerintah setempat hingga Februari 2022 mendatang.
Aktivitas anak-anak etnis Rohingya di kamp BLK Lhokseumawe, Selasa (18/1/2022). (Rizkita/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Sebanyak 115 warga etnis Rohingya yang ditampung sementara di BLK Kota Lhokseumawe, diberikan tenggang waktu oleh pemerintah setempat hingga Februari 2022 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Ketua Satgas Penanganan Pengungsi Rohingya di Lhokseumawe, Ridwan Jalil kepada wartawan di kamp BLK, Selasa (18/1/2022).

“Usai karantina 10 hari, mereka masih di pengungsi sampai akhir bulan Februari mendatang, kita sudah koordinasi dengan pihak IOM dan UNHCR,” kata Ridwan.

Alasan kemanusiaan mereka masih menerima pengungsi Rohingya ditampung sementara di BLK. Seluruh mekanisme Covid-19 sudah mereka lakukan salah satunya vaksinasi terhadap pengungsi tersebut.

Pihaknya terus melakukan koordinasi dengan semua pihak baik itu dengan IOM, UNHCR, dan pemerintah pusat dalam pemindahan etnis Rohingya agar dipindahkan ke tempat permanen.

“Mudah-mudahan akhir bulan dua nanti secepatnya dipindahkan,” harapnya.

Pemerintah setempat juga memberikan keamanan ketat terhadap 105 pengungsi Rohingya di BLK itu untuk menghindari terjadinya dugaan perdagangan manusia atau human trafficking seperti sebelumnya.

“Sejauh ini belum ada laporan pengungsi kabur, semoga mereka tidak kabur lagi, kita tingkatkan terus pengamanan di pengungsi untuk menghindari perdagangan manusia,” sebut Ridwan.

Sementara itu, Kepala Misi IOM Indonesia, Louis Hoffmann, menyebutkan belum dapat memastikan kapan dan kemana mereka akan dipindahkan sebab masih menunggu koordinasi lanjutan dengan pemerintah setempat.

“Untuk pastinya berapa lama mereka disini kita masih belum tau, karena kita masih perlu melakukan identifikasi lanjutan terhadap pengungsi, kedatangan saya hari ini juga ingin beraudiensi dengan pemerintah daerah dan juga meninjau lokasi dan kondisi pengungsi,” kata Louis Hoffmann, kepada wartawan.

Dia sangat mengapresiasi pemerintah kota Lhokseumawe, karena sudah menampung pengungsi Rohingya di BLK.

Sejauh ini IOM fokus membantu pengungsi agar mendapatkan layanan terbaik, dan juga bantuan-bantuan lainya yang mereka butuhkan.

“Kita tidak belum tau latar belakan mereka bisa sampai ke Aceh, tapi yang pasti kita fokus untuk membantu mereka dan memberikan perlindungan terhadap pengungsi Rohingya. Selama di sini kita perlu tau bagaimana kondisi terakhir mereka,” katanya.

Kata dia, dari hasil penyuluhannya, tempat yang ditempati 105 pengungsi Rohingya sudah lebih baik kelayakannya beda dari sebelumnya. Pihaknya kembali mengapresiasikan kerjasama dengan IOM, UNHCR, PMI dan partner lainya.

IOM memastikan, akan memberikan edukasi atau sosialisasi bagi pengungsi Rohingya agar tidak melakukan perjalanan seperti perjalanan yang membahayakan keselamatan mereka seperti perjalanan melalui kapal kayu melalui jalur laut.

“Kita memberikan penyuluhan agar mereka tidak melakukan perjalan seperti serupa seperti ini. kita terus mensupport pemerintah daerah. Kita akan terus melakukan kolaborasi dengan pemerintah untuk membantu pengungsi rohingya ini,” pungkasnya.

 

Shares: